Menu

Cuma Ada di Indonesia, Ini 5 Tradisi Unik untuk Menyambut Kelahiran Bayi, Sudah Tahu Belum?

08 Oktober 2020 09:15 WIB

Ilustrasi bayi baru lahir (Pinterest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Momen kelahiran seorang bayi adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Kelahiran sang buah hati tentu menjadi kado terindah dari perjuangan seorang ibu yang telah mengandungnya selama sembilan bulan. Makanya enggak heran, saat bayi baru lahir akan ada perayaan untuk menyambutnya dengan suka cita.

Ngomong-ngomong soal perayaan, di Indonesia sendiri memiliki tradisi unik dalam menyambut kelahiran seorang bayi. Beragam suku dan budaya di Indonesia, menjadikan setiap daerah punya tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut kelahiran sang buah hati.

Berikut HerStory rangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/10/2020), lima tradisi unik dalam menyambut kelahiran bayi di Indonesia.

Brokahan, Jawa

Brokahan merupakan salah satu upacara adat Jawa yang digear ketika seorang ibu baru melahirkan bayinya. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya bayi dengan selamat. Brokahan juga bisa diartikan sebagai bentuk harapan berkah dari Sang pencipta, sementara itu tujuannya adalah berharap keselamatan dan perlindungan untuk sang buah hati.

Upacara ini dimulai dengan mengubur ari-ari bayi. Setelah itu, bagi-bagi sesaji Brokahan kepada keluarga dan juga tetangga. Kalau anak laki-laki, sesaji utama yang perlu disiapkan adalah ayam betina belum kawin. Sedangkan untuk anak perempuan, ayam jantan yang belum kawin.

Baayan Mulud, Banjar

Kalau tradisi yang satu ini berasal dari masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan. Tradisi Baayan Mulud ini enggak dilakukan kepada bayi yang baru lahir, melainkan untuk anak yang sudah berusia 1-5 tahun.

Tradisi ini dilaksanakan setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Baayan Mulud terdiri dari dua kata, Baayan artinya berayun dan Mulud dari kata Maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Makna dari tradisi ini sendiri ialah sebagai pengharapan orang tua kepada buah hati agar menjadi pengikut setia Nabi Muhammad SAW dan senantiasa menjaga nilai-nilai Islam dalam hidupnya.

Nurunkeun, Sunda

Selanjutnya ialah tradisi Nurunkeun atau upacara adat sunda untuk menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini dilakukan ketika keluarga ingin membawa bayi ke rumah untuk pertama kalinya. Dengan begitu, para tetangga akan mengetahui keberadaan bayi tersebut.

Prosesi Nurunkeun ini dimulai dengan menggendong bayi sambil berkeliling rumah dan lingkungan sekitar oleh Paraji alias dukun beranak. Setelah itu, ia akan kembali ke rumah di mana terlah tersedia berbagai mainan, jajanan, dan uang koin.

Nantinya, anak-anak di lingkungan sekitar akan memperebutkan barang tersebut. Biasanya, prosesi Nurunkeun ini akan dilanjuti dengan pengajian, syukuran atau upacara tradisional lainnya.

Jatakarma Samskara, Bali

Jatakarma Samskara dilakukan untuk menyambut kelahiran bayi sebagai bentuk rasa syukur. Keluarga yang mengadakan acara ini, harus menyiapakan nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya. Selain itu, juga harus menyiapkan bunga-bunga sebagai atribut upacara.

Setelah itu, pemipin upacara adat akan mendoakan bayi dengan persembayan tersebut. Ari-ari bayi kemudian dibersihkan dan dimasukkan ke dalam kendi dan ditutup rapat sebelum dibungkus dengan kain putih bertuliskan aksara hindu. Setelah itu, kendi bersisi ari-ari tersebut akan ditanam di halam rumah.

Turun Mandi, Sumatera Barat

Tradisi Turun Mandi adalah salah satu prosesi adar Minangkabau dalam menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini enggak boleh sembarangan dilakukan lho, Beauty. Kalau bayi laki-laki, tradisi ini akan dilaksanakan pada hari ganjil. Sedangkan untuk bayi perempuan, akan dilaksanakan pada hari genap. 

Tujuan dari tradisi ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas kehadiran buah hati sebagai anggota baru di keluarga. Upacar ini wajib dilakukan di sungai atau orang Minag menyebutnya dengan batang aie. Uniknya, yang membawa bayi ke sungai bukan orang tuanya, melainkan orang yang berjasa membantu proses persalinannya. 

Keluarga yang melakukan tradisi ini harus menyediakan beras yang digoreng dan dibagikan pada anak-anak kecil dengan tujuan memperkenalkan bayi mereka. Tradisi ini juga membuat obor yang terbuat dari kain yang akan dibakar dari rumah dan kemudian dibawa ke sungai sebagai tanda tak ada satupun yang bisa menghambat si bayi.

Selain itu, ada pula bibit kelapa yang dihanyutkan di sungai, kemudian ditangkap oleh ibunya. Hal ini bermakna untuk menjadi bekal hidup si kecil nantinya.

Ada pula tanggung untuk menangkap ikan yang melambangkan ekonomi si bayi ke kehidupannya mendatang. Lalu yang terakhir, keluarga harus menyediakan nasi yang dilumuri arang dan darah ayam. Hal ini bertujuan untuk mengusir roh jahat yang menggangu bayi ketika dimandikan.

Nah Beauty, kalau tradisi di daerahmu dalam menyambut kelahiran bayi, apa sebutannya?