Menu

Susi Pudjiastuti Dibuat Geram Lihat Jokowi Masih Impor Banyak Garam

08 Oktober 2020 16:55 WIB

Susi Pudjiastuti (Instagram/didikh017)

HerStory, Jakarta —

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, ikut menanggapi soal impor garam yang masih dilakukan oleh Presiden Jokowi. Ratu Laut Indonesia ini merasa geram saat mengetahui banyak garam impor untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Susi, salah satu dampak dari impor garam tersebut ialah garam yang diproduksi oleh petani di Indonesia tak ada yang membeli.

Hal tersebut ia utarakan lewat cuitan di laman Twitter terverifikasinya. Bos Susi Air ini terlihat menanggapi dari salah satu berita perihal Indonesia yang banjir dengan impor garam. Susi mengaku prihatin atas kondisi petani garam di Indonesia yang sebenarnya bisa dimanfaatkan potensialnya.

"Impor garam industri tanpa kontrol & jor joran.. garam impor bocor ke pasar konsumsi... akhirnya garam petani tidak ada yang beli," tulis @susipudjiastuti, seperti dikutip, Kamis (8/9/2020).

Dara berusia 55 tahun ini juga menegaskan, jika impor terus menerus dilakukan hal ini hanya akan membuat para petani garam enggak bisa memproduksi lagi. Hal ini disebabkan lantaran data beli masyarakat yang dialihkan kepada hasil impor.

"Akhirnya mereka tidak bisa produksi lagi. Thn 2015, 2016, 2017, sd awal 2018 sebelum ada PP thn 2018 harga garam mencapai Rp2500 minimal Rp1500," imbuhnya.

Sementara itu, dalam salah satu unggahan di laman Instagram terverfikasinya, Presiden Jokowi membahas seputar masalah garam nasional yang disebabkan karena rendahnya produksi nasional. Hal tersebut membuat produk garam nasional enggak cukup dan harus melakukan impor. 

Jokowi juga mengatakan, berdasarkan data yang ia terima per 22 September 2020, masih ada 738 ribu ton garam rakyat yang enggak terserap oleh industri dalam negeri.

"Kebutuhan garam nasional di tahun 2020 sebanyak empat juta ton, sedangkan produksi garam nasional baru mencapai dua juta ton per tahun. Akhirnya, impor garam lagi. Ini masalah lama dan belum ada penyelesaian," katanya.

Share Artikel:

Oleh: Witri Nasuha