Menu

Angkat Isu Lingkungan Global, Film ‘Kisah Manusia Merangkai Punah’ yang Dinarasikan Raline Shah Resmi Tayang Hari Ini, Cuss Nonton Beauty!

06 September 2022 23:16 WIB

Para pembicara di acara peluncuran film “Kisah Manusia Merangkai Punah”, di FLIX Cinema, Ashta District 8 SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, rentetan isu-isu lingkungan hidup belakangan mulai menarik minat sejumlah kalangan. Ya, melihat bumi yang semakin tua, sudah sepantasnya kita sebagai manusia yang mendiami bumi wajib merawat dan menjaganya.

Nah, untuk lebih membuka matamu tentang kerusakan di bumi ini, baru-baru ini BROXSTAR PRODUCTIONS dan VISION FILMS pun meluncurkan film “Eating Our Way To Extinction”.

Mengusung judul berbahasa Indonesia “Kisah Manusia Merangkai Punah”, film ini pun dinarasikan oleh aktris cantik nan berbakat Tanah Air, Raline Shah. Aslinya, suguhan film menyentuh ini menjanjikan pengalaman visual yang indah dan belum pernah disaksikan sebelumnya, lho Beauty, kendati pembahasan film yang terkesan berat. 

Sebagai narator “Kisah Manusia Merangkai Punah”, Raline Shah pun membeberkan pandangannya terhadap isu kerusakan lingkungan global yang disuguhkan di film ini. Seperti kita ketahui  Beauty, Raline sendiri selama ini dikenal sebagai seorang aktris yang memiliki minat khusus terhadap isu-isu kemanusiaan.  

Raline pun mengaku bangga dapat terlibat secara langsung pada film dokumenter yang sangat menyentuh sekaligus menghibur ini. Dikatakannya, film ini memberi sudut pandang baru mengenai konsekuensi dari pilihan kehidupan kita sehari-hari yang berdampak langsung pada lingkungan hidup

“Sebagai manusia, kita mengemban tanggung jawab besar bagi planet yang kita hidupi setiap harinya. Sehingga, ketika saya ditawarkan untuk turut andil dalam film ini, saya sangat tertarik dan langsung menyetujuinya.” ujar Raline Shah, saat peluncuran film “Kisah Manusia Merangkai Punah”, di FLIX Cinema, Ashta District 8 SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).

“Di film ini juga kita akan menyaksikan apa yang telah terjadi di dunia. Kebiasaan-kebiasaan kita yang tanpa sadar ternyata buruk untuk Bumi. Dengan hadirnya film ini, semoga kita lebih peduli dengan lingkungan. Karena aksi kecil seperti ini akan berdampak pada tubuh dan lingkungan kita,” sambung Raline.

Nah Beauty, "Eating Our Way To Extinction" ini awalnya dinarasikan oleh Aktris, Kate Winslet. Film ini pun diluncurkan secara internasional di Inggris, Kanada, Australia, dan negara lainnya pada April lalu dan dinarasikan selebritas lokal dalam bahasa asli mereka.

Di Indonesia sendiri, film itu dinarasikan oleh Raline Shah. Raline bilang, keterlibatannya sebagai narator karena hubungan pertemanan dengan sang direktur fotografer sekaligus sutradara film itu, Ludovic Brockway.

“Keterlibatan saya di sini lewat teman saya, kebetulan kita suka hiking barengan, jadi ada bagian dari shoot di film itu di (gunung) Kilimanjaro,” ujar Raline Shah.

Selama berada di Kilimanjaro, Raline bilang bahwa dia dan Ludovic mendiskusikan berbagai hal termasuk apakah menjadikan film ini komersil atau sesuatu yang lebih menginformasi atau mendidik publik, serta ide agar film dialihbahasakan ke berbagai bahasa termasuk Indonesia. Ludovic pun akhirnya menyarankan Raline menjadi narator untuk versi film yang berbahasa Indonesia.

“I'm really proud karena sudah diajak sebagai narator, saya juga senang bisa lihat hasilnya, baik secara visual maupun audiovisual. Kita semua harus sadar bahwa Bumi kita sudah lelah, sudah tidak produktif karena ulah kita sendiri,” tutur Raline.

Lebih lanjut, Raline pun menyematkan harapannya terhadap film “Kisah Manusia Merangkai Punah” ini. Menurutnya, manusia sebagai penghuni planet Bumi jelas memiliki tanggung jawab besar atas kelestariannya hingga bertahun-tahun ke depan.

“Saya sangat bangga bisa terlibat pada proses kreatif pembuatan karya yang impactful ini. Karenanya saya berharap melalui film ini, pesan positif tentang upaya sederhana yang bisa kita pertimbangkan dapat tersampaikan dengan sempurna kepada teman-teman dan audiens semua,” papar Raline Shah.

“Saya juga berharap teman-teman media bisa mengkomunikasikan hal-hal penting yang ada di film ini. Secara visual kita kita lihat yang terjadi ini gak cuma sekedar informasi tapi juga sebagai langkah edukasi. Karena Bumi telah menjaga kita dengan baik, maka kewajiban kita juga melestarikan dan menjaganya dengan baik juga,” sambung Raline Shah.

Tak ketinggalan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar, pun memberikan apresiasinya terhadap film dokumenter ini. Ia pun berharap, film ini dapat memberikan sudut pandang yang konkret dan menarik tentang krisis lingkungan yang sedang terjadi di Bumi sekarang.

"Selamat dan sukses atas penayakan film dokumenter ini. Film ini luar biasa, ya, dan punya pesan kuat dan kritis atas isu lingkungan hidup. Film ini juga bisa memberi edukasi dan pesan kepada masyarakat. Hal ini tentunya sejalan dengan perintah Presiden Jokowi, yang mengarahkan bahwa perbaikan ekonomi dan pembangunan di Indonesia harus diiringi dengan pemulihan lingkungan. Karenanya, mari kita bersama-sama berperan dalam mewujudkan kelestarian lingkungan hidup ini," tutur Situ Nurbaya, dalam sambutannya secara virtual.

"Dan kepada Raline, selamat atas keberhasilannya karena dipercaya jadi narator di Indonesia. You're great," sambung Menteri LHK.

Fyi Beauty, film ini sendiri menghadirkan perjalanan sinematik di beberapa belahan dunia. Adapun tempatnya mulai dari dari kedalaman hutan hujan Amazon ke Pegunungan Taiwan, gurun Mongolia, Dust Bowl AS, Fjord Norwegia hingga garis pantai Skotlandia. Kisahnya sendiri menceritakan kisah bumi melalui kesaksian yang mengejutkan dari berbagai hal. Adapun hal tersebut yakni laporan  dari masyarakat adat yang terdampak oleh perubahan bumi hingga tokoh-tokoh terkenal secara global dan ilmuwan terkemuka.

Film berdurasi 82 menit ini memberikan sudut pandang menarik yang memungkinkan penonton untuk mempertimbangkan kembali pilihan sehari-hari mereka. Tak hanya itu, perspektif yang disuguhkan pada film ini juga mengajak pemangku kepentingan untuk menilik kembali bagaimana keputusan yang diambil mampu mempengaruhi lingkungan. Melalui kontribusi sejumlah tokoh berpengaruh di dunia termasuk Sir Richard Branson dan Tony Robbins, film ini memiliki harapan besar untuk dapat membawa pesan positif bagi penonton.

Selain narasi yang dibawakan apik oleh Raline Shah, film ini juga dilengkapi dengan berbagai perspektif ahli yang mengemukakan sudut pandangnya terkait topik film. Di antara deretan ilmuwan dan ahli yang ditampilkan sebagai narasumber film terdapat Prof. Olivier de Schutter, Eks-Special Rapporteur dari PBB dan Dr Marco Springmann, Peneliti Senior untuk Kelestarian Lingkungan, Oxford University. 

Gerard Wedderburn-Bisshop, Mantan Ilmuwan Utama, Pemerintah Queensland, yang hadir sebagai salah satu narasumber ahli pada film mengutarakan, "Para ilmuwan telah meramalkan bahwa hanya dalam lebih dari dua dekade, kehilangan spesies akan menjadi begitu besar sehingga mustahil untuk pulih. Bumi akan menderita keruntuhan ekologis dan salah satu upaya yang dapat kita tempuh untuk menunda kepunahan ini adalah dengan mengubah pola makan kita."

Film dokumenter ini disutradarai oleh Otto dan Ludovic Brockway, diproduksi oleh Kian Tavakkoli, Ludovic Brockway dan Mark Galvin. Produser Eksekutif pada film ini termasuk Kate Winslet, Sir Richard Branson, Ivan Orlic dari Seine Pictures, Lauren Mekhael, James Wilks, Joseph Pace dan Susan Vitka.

Bagi penggemar The Game Changers, Racing Extinction dan The Inconvenient Truth, film ini akan menjadi suguhan menarik, khususnya bagi penonton dengan ketertarikan khusus pada isu-isu lingkungan yang menerpa Bumi hari ini. Film yang banyak menyuguhkan panorama alam dari berbagai belahan dunia ini juga menyajikan sisi edukatif dan kritis mengenai industri pangan dan makanan yang rutin dikonsumsi masyarakat umum sehari-hari.

Sebagai informasi, Beauty, film dokumenter ini dapat dinikmati secara gratis di laman YouTube resmi mulai hari ini, Selasa (6/9/2022). So jangan ketinggalan untuk menontonnya ya!

Artikel Pilihan