Menu

Sambil Nangis 'Brutal', Ekspresi Putri Candrawathi saat Bilang Cinta ke Ferdy Sambo Tuai Sorotan, Pakar Bilang...

12 September 2022 15:17 WIB

Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo jalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (ANTARA FOTO/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Putri Candrawathi masih menjadi sorotan publik. Setiap tindakan, ucapan, bahkan ekspresinya sekalipun menjadi buah bibir masyarakat Indonesia belakangan ini.

Hal itu bermula saat sang suami, Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan ajudannya sendiri, Brigadir Yosua atau yang lebih dikenal Brigadir J.

Usai pembunuhan itu, setiap gerak-gerik keluarga Sambo tak pernah berhenti jadi bahan perbincangan. Mulai dari kedatangan Putri Candrawathi ke Markas Korp Brimob bersama putri dan tim pengacaranya, hingga saat dirinya melakukan rekonstruksi ulang.

Kala kedatangan Ibu dari empat orang anak ini ke Markas Korp Brimob, banyak pihak yang membaca gelagat dan ekspresi Putri Candrawathi. Saat itu, dirinya bersedia diwawancarai oleh awak media.

Sambil menangis, Putri mengungkapkan dukungannya kepada sang suami dan mengatakan mencintai Irjen Ferdy Sambo setulus hati.

"Saya Putri, bersama anak-anak, saya memercayai dan tulus mencintai suami saya," ujarnya sambil menangis.

Anggota Bhayangkari itu mengaku ikhlas dengan segala perbuatan yang terjadi dan apa yang dialami keluarganya saat ini.

"Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," lanjut Putri.

Saking hebohnya soal kemunculan Putri Candrawathi, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyoroti kemunculan istri Ferdy Sambo itu. Dia mengatakan, Putri membahas relasi suami-istri di hadapan media.

Reza menduga perkataan Putri sebagai titik acuan yang menggambarkan pemikirannya tentang situasi yang terjadi saat ini.

"Seolah itu baseline atas semua kejadian ini, atau setidaknya itulah baseline pemikirannya saat membingkai situasi yang tengah berlangsung," kata Reza kepada JPNN.com, Rabu (10/8/2022) lalu.

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, satu dari lima orang yang berada di lokasi kejadian saat insiden penembakan yang menewaskan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.