Menu

Waspada Moms! Riset Sebut Tindakan Seks Seperti Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Lebih dari 4 Kali Lipat, Ngeri…

16 September 2022 14:05 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri bercinta (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Moms, virus Human papillomavirus (HPV), yang dapat menginfeksi mulut dan tenggorokan, adalah salah satu faktor risiko terbesar kanker orofaring.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa melakukan seks oral dapat meningkatkan kemungkinan tertular HPV serta kanker orofaring terkait HPV.

Sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan online di CANCER, sebuah jurnal peer-review dari American Cancer Society, telah menyimpulkan bahwa kebiasaan seks oral tertentu dapat meningkatkan peluang terkena kanker lebih dari empat kali lipat.

Mereka yang Memiliki Lebih Banyak Pasangan Memiliki Peluang Lebih Besar Terkena Kanker Terkait HPV

Penelitian yang melibatkan 163 orang dengan dan 345 tanpa kanker orofaring terkait HPV, menemukan bahwa mereka yang memiliki lebih dari 10 pasangan seks oral sebelumnya memiliki kemungkinan 4,3 kali lebih besar terkena kanker orofaring terkait HPV.

Mereka juga menemukan bahwa faktor seks oral juga memengaruhi kemungkinan kanker.

Melakukan seks oral pada usia yang lebih muda, lebih banyak pasangan dalam periode waktu yang lebih singkat (intensitas seks oral), individu yang memiliki pasangan seksual yang lebih tua ketika mereka masih muda, dan mereka yang memiliki pasangan yang melakukan hubungan seks di luar nikah lebih mungkin terkena kanker orofaring terkait HPV.

"Studi kami menunjukkan bahwa dinamika hubungan secara independen terkait dengan peningkatan risiko kanker; ini mungkin karena aspek hubungan ini adalah pengganti dari kemungkinan paparan HPV yang lebih tinggi," kata penulis utama studi tersebut, Virginia Drake, MD, Johns Hopkins Hospital Otolaryngology, dikutip dari Eat This, Jumat (16/9/2022).

Drake juga bilang, memiliki pasangan seksual yang lebih tua ketika seseorang masih muda, misalnya, dapat mewakili hubungan di mana pasangan yang lebih tua lebih mungkin mengekspos pasangan yang lebih muda ke HPV, dan dengan demikian ini menangkap ukuran risiko di luar yang ditangkap oleh jumlah pasangan saja.

“Dengan cara yang sama, kami juga menemukan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks di luar nikah lebih mungkin tertular HPV oral daripada mereka yang monogamy," uajr Drake.

Drake juga mengungkapkan temuan mengejutkan lainnya dari penelitian ini—identifikasi sembilan peserta penelitian tanpa kanker (kontrol), yang memiliki antibodi yang spesifik untuk kanker orofaringeal terkait HPV (E6).

"Meskipun mereka tak memiliki diagnosis kanker, penelitian hingga saat ini menunjukkan bahwa ini adalah penanda yang mungkin mengindikasikan pra-kanker dan mungkin merupakan indikator peningkatan risiko kanker," jelasnya.

Cara Menghindari HPV dan Kanker Terkait HPV

Lebih lanjut, Drake menyarankan bahwa cara terbaik untuk menghindari kanker orofaringeal terkait HPV adalah dengan mencegah infeksi HPV sejak awal.

"Seperti semua PMS, risiko infeksi terkait dengan paparan pasangan baru yang berpotensi membawa HPV. Studi kami tidak memiliki implikasi klinis langsung pada pencegahan atau skrining, tetapi membantu pasien dan praktisi menjelaskan pertanyaan, 'mengapa saya mengembangkan orofaringeal kanker?’,” ujar Drake.

Ia pun menuturkan, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan mendapatkan vaksin HPV, yang direkomendasikan oleh CDC untuk anak laki-laki dan perempuan mulai usia sembilan tahun.

"Infeksi HPV dan prakanker serviks (sel abnormal pada serviks yang dapat menyebabkan kanker) telah menurun secara signifikan sejak vaksin digunakan di Amerika Serikat," jelas mereka.