Menu

Wajib Tahu Moms, Ini Cara Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

22 September 2022 23:20 WIB

Ilustrasi dokter sedang memeriksa bayi yang sakit. (Freepik/rawpixel.com)

HerStory, Bandung —

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiobaskular (PERKI) mengadakan konferensi pers virtual bertajuk "Cardiovascular medicine in 2022 and beyond: Adaptive, personalized and evidence-based" yang dihadiri oleh beberapa pembicara pada Kamis (22/9/2022).

Pada acara ini dijelaskan bahwa menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA, terdapat beberapa skrining untuk dapat mendeteksi lebih awal penyakit jantung bawaan (PJB) antara lain skrining premarital dan konseling genetik.

Namun, skrining prenatal atau saat bayi masih di dalam perut ibu hanya dapat mendeteksi 23 persen kemungkinan PJB.

"Ada beberapa PJB yang agak susah dideteksi saat bayi masih dalam perut ibu. Biasanya akan dikerjakan dengan USG, kita lihat apakah ada malformasi dari jantung janin," ungkapnya.

Skrining prenatal sendiri dilakukan pada periode 18-26 minggu masa kehamilan, sekitar trisemester pertama tetapi dokter biasanya akan melakukan evaluasi ulang pada trisemester kedua.

Pada bayi baru lahir, dokter akan melakukan skrining menggunakan pulse oxymetri untuk mengukur saturasi oksigen bayi. Skrining ini pun dinilai cukup baik karena memiliki sensitivitas sekitar 78 persen dan spesifisitas sekitar 99,7 persen.