Menu

6 Kesalahan dalam Mencuci dengan Mesin, Jangan Sampai Terulang Lagi!

26 Oktober 2020 18:10 WIB

Baju putih. (Unsplash/Sarah Dorweiler)

HerStory, Jakarta —

Kegiatan mencuci bukan sekadar memasukan pakaian ke dalam mesin. Di balik itu ada persiapan-persiapan sebelumnya supaya hasil cucianmu maksimal. 

Pasti sering 'kan menemukan hasil pakaian yang habis dicuci malah jadi kotor karena serat-serat yang keluat, atau warnanya luntur?  Itu terjadi karena kamu enggak berhati-hati, kesalahan cucian tertentu dapat merusak pakaianmu dan memengaruhi keefektifan mesin cuci. 

Untuk menghindari masalah ini, pastikan kamu mengikuti praktik yang benar dalam mencuci dan mengeringkannya dengan cara yang tepat. 

1. Menggunakan terlalu banyak deterjen

Tampaknya menggunakan lebih banyak deterjen akan membantu membuat pakaian Anda lebih bersih, tetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Menambahkan terlalu banyak deterjen dapat menghasilkan busa ekstra yang enggak sepenuhnya membilas pakaian, meninggalkan residu lengket yang menarik lebih banyak kotoran, debu, dan bakteri. Perhatikan garis isian saat kamu mengukur deterjen ke dalam cangkir dan gunakan hanya jumlah yang disarankan untuk ukuran cucianmu.

2. Mancampur semua bahan cucian

Seharusnya ini sudah jadi rahasia umum bahwa pakaian berwarna terang harus dicuci terpisah dari pakaian gelap, tetapi ada baiknya juga untuk menyortir pakaian berdasarkan bahannya. Pisahkan barang yang lebih berat, seperti jeans dan sweater, dari blus ringan dan kemeja resmi untuk mencegah abrasi dan kerusakan pada kain yang lebih halus. 

Selalu cuci handuk, seprai, dan barang besar lainnya terpisah dari pakaian. Mengelompokkan barang berdasarkan kain juga membantu cucianmu kering secara merata, karena barang yang berat membutuhkan waktu lebih lama untuk mengering. Untuk menghindari munculnya bulu halus sweater di celana panjang, kamu juga dapat menyortir cucian berdasarkan item yang melepaskan serat dan yang menariknya.

3. Ritsleting dibiarkan terbuka

Ritsleting memiliki gigi bergerigi yang dapat membuat kain lain tersangkut di mesin cuci. Untuk mencegah kerusakan pada pakaian lain, luangkan waktu untuk membuka ritsleting semua ritsleting sebelum dicuci. Bisa juga memasang jepitan pada bra dan barang lainnya untuk menghindari sobekan ke kain lain.

4. Kemeja yang dikancingkan 

Beda dengan ritsleting, kemeja berkancing harus dibuka kancingnya saat dicuci. Ini membantu mencegah robekan pada lubang kancing dan melindungi benang kancing agar tidak tertarik dan kendor saat mencuci. Dan jangan lupa juga untuk membuka kancing di lengan atau kerah kemeja.

5. Menutup pintu pemuat depan setelah siklus pencucian.

Mesin cuci bukaan depan terkenal karena menjebak kelembapan dan bakteri di sekitar pintu, yang dapat menyebabkan jamur dan bau tidak sedap. Agar mesin cucimu bebas dari bakteri dan bau, biarkan pintu terbuka setelah setiap mencuci agar area tersebut mengering. Lalu dapat ditutup kembali setelah beberapa jam, atau jika karet dan drum mesin cuci sudah benar-benar kering.

6. Malas membersihkan mesin cuci secara teratur.

Tugas mesin cuci membersihkan pakaian dan kain-kain, tetapi mesinnya sendiri juga perlu dicuci sesekali. Kotoran dari cucian kotor, residu deterjen, endapan air keras, dan jamur dapat menumpuk di dalam mesin cuci seiring waktu. 

Untuk membersihkan mesin cucimu, gunakan siklus pembersihan mandiri atau jalankan siklus air panas kosong dengan cuka sebagai ganti detergen. Pastikan untuk menggosok di sekitar tutup dan paking karet, yang dapat menampung kelembapan dan bakteri serta menyebabkan cucian berbau apak.

Sekarang sudah tahu kesalahan mencuci yang bisa membuat fatal, jangan sampai diulangi lagi, ya.