Menu

Rumah Dikosongkan Pemda, Wanda Hamidah: Anda Gubernur Zalim Anies Baswedan!

14 Oktober 2022 11:30 WIB

Wanda Hamidah Tampil Berhijab

HerStory, Jakarta —

Rumah kediaman Wanda Hamidah yang berada di daerah Menteng Jakarta Pusat, dikosongkan oleh pemerintah daerah setempat. Pengosongan rumah mantan kekasih Raffi Ahmad ini sempat diwarnai bersitegah antara keluara Wanda Hamidah dengan Pemkot Jakarta Pusat.

Kepala Bagian Hukum Pemkot Jakpus, Ani Suryani mengatakan pengosongan rumah tersebut terkait sudah jatuh temponya untuk mengosongkan rumah.

Ani menjelaskan pengosongan rumah Wanda Hamidah lantaran rumah tersebut hanya memiliki Surat Izin Penghunian (SIP). Artinya, Wanda bukanlah pemilik sah rumah tersebut meski telah ditempati bertahun-tahun.

Dalam perkara ini, masa SIP Wanda telah habis pada 2012 lalu. Meski demikian ia tidak mengurus atau menaikan statusnya menjadi SHGB.

Usai rumah dikosongkan paksa, Wanda Hamidah mencurahkan isi hatinya lewat unggahan di Instagram.

Artis yang juga seorang politikus itu menyebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai orang yang zalim lantaran menurutnya pengosongan dilakukan atas arahan gubernur.

"Anda gubernur zalim Anies Baswedan," tulis Wanda Hamidah melalui akun miliknya di Instagram Story, seperti dikutip, Jumat (14/10/2022).

Wanita berusia 45 tahun itu mengatakan bahwa keluarga besarnya mengecam keras tindakan Anies Baswedan. Sebab, menurutnya, rumah yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu telah dihuni sejak 1960 oleh keluarganya.

"Keluarga besar almarhum Husein bin Syech Abubakar/Yemo mengutuk kezaliman anda," tutur Wanda.

Wanda Hamidah menduga, pengosongan secara paksa itu dilakukan pihak Wali Kota Jakarta Pusat itu atas perintah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Dugaan kesewenang-wenangan yang dilakukan Wali Kota Jakarta Pusat atas perintah Gubernur DKI Jakarta yang tiga hari selesai masa jabatannya, yang memaksa melakukan pengosongan dengan memerintahkan Satpol PP, Damkar," bebernya.

Hingga malam hari, Wanda Hamidah masih terus bertahan di rumah bersama keluarganya. Dia berharap bantuan semua pihak agar keluarga dan rumahnya aman dari tindakan kekerasan atau pengosongan paksa.

"Kami masih bertahan di dalam rumah kami, kami khawatir upaya paksa dengan menggunakan kekerasan terulang lagi esok hari.Mohon teman-teman media, wakil rakyat, masyarakat memantau kami. Kami sudah meminta perlindungan hukum kepada Bapak Kapolri," tukasnya.

Share Artikel:

Oleh: Witri Nasuha

Artikel Pilihan