Menu

Hari Osteoporosis Sedunia: Ini 5 Langkah Preventif yang Dipetakan Kemenkes, Cuss Praktekin Ya Beauty!

20 Oktober 2022 19:30 WIB

Para narasumber di acara konferensi pers ‘20 Tahun Anlene Lawan Osteoporosis’, di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (20/10/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, tahukah kamu jika setiap tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD)? Ya, peringatan ini ditujukan agar masyarakat dunia lebih teredukasi dengan bahaya osteoporosis yang dikenal sebagai silent disease karena ciri-cirinya bisa tak diketahui sebelum parah.

Nah terkait peringatan Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) ini, Anlene, brand susu kesehatan tulang, sendi dan otot, kategori dewasa – dari Fonterra, pun menggelar acara edukasi publik dan pemeriksaan kesehatan massal pada kepadatan tulang, sendi dan otot, di sejumlah titik strategis, lho Beauty.

Sebagai merek susu tinggi kalsium pertama di Indonesia, kegiatan ini diprakarsai oleh Anlene secara gratis di Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya mulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022. Kegiatan ini menargetkan 11.000 partisipan, khususnya orang dewasa di atas 40 tahun dan lansia.

“Sejak 2002, kami hadir di dengan memberikan nutrisi terbaik untuk tulang, sendi, dan otot bagi masyarakat Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi. Sebagai bentuk kepedulian Anlene terhadap osteoporosis di Indonesia, Anlene secara konsisten menghadirkan berbagai program untuk mengedukasi serta mencegah osteoporosis di Indonesia, salah satunya adalah program rangkaian pemeriksaan Kesehatan tulang yang kami lakukan tahun ini,” ujar Haryadi Raharjo, Scientific and Nutrition Manager, Fonterra Brands Indonesia, saat acara konferensi pers ‘20 Tahun Anlene Lawan Osteoporosis’, di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

“Adapun, rangkaian pemeriksaan kesehatan tulang ini merupakan yang terbesar dilaksanakan di Indonesia dan kami berharap dapat terus membantu pencegahan osteopososis di Indonesia,” sambung Haryadi.

Untuk kamu ketahui, osteoporosis sendiri saat ini menjadi salah satu penyakit yang sangat membutuhkan perhatian serius. Pasalnya, secara medis, osteoporosis adalah kondisi muskuloskeletal (tulang, sendi, dan otot) kronis yang ditandai dengan penurunan kepadatan, kualitas, dan kekuatan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang. Hal tersebut tentunya dapat memengaruhi kegiatan sehari-hari dan mengganggu mobilitas konsumen. 

Nah terkait penyakit ini, dr. Ari Setyaningrum, SpKO, selaku Ketua Tim Kerja Kesehatan Olahraga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, memaparkan bahwa menurut data, setidaknya 19,7i seluruh masyarakat Indonesia menderita osteoporosis. Lebih lanjut, kata dia, satu di antara tiga wanita dan satu di antara lima pria di atas usia 50 tahun mengalami osteoporosis. 

dr. Ari pun mengatakan, bahkan World Health Organization (WHO) telah menggolongkan osteoporosis sebagai silent disease yang dapat mengancam masa tua nanti. 

“Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan secara dini dan edukasi yang konsisten berupa pemeriksaan kesehatan rutin pada kepadatan tulang, sendi, dan otot kepada kelompok masyarakat usia 40 tahun ke atas agar terhindar dari osteoporosis. Karena, penyakit tak menular seperti Osteoporosis masih menjadi penyebab kematian tertinggi dan menjadi beban, baik bagi pasien, keluarganya, dan negara,” tutur dr. Ari.

Lebih lanjut, dr. Ari menuturkan, terdapat 5 langkah preventif osteoporosis yang dipetakan Kemenkes. Pertama adalah meningkatkan aktivitas fisik.

“Setiap orang disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari sebanyak 3 kali seminggu dengan mengombinasikan aspek aerobik, kelenturan, dan keseimbangan tubuh,” tutur dr. Ari.

Selanjutnya, kata dr. Ari, yakni mengkonsumsi makanan bergizi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian serta mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup setiap hari.

“Kemudian, menghindari gaya hidup tidak sehat seperti merokok. Dan terakhir, mewaspadai faktor risiko seperti riwayat keturunan, penyakit lain, penggunaan obat-obatan jangka panjang, menopause dini, dan penurunan tinggi badan yang signifikan,” ungkap dr. Ari.

Di kesempatan yang sama, dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, SpGK(K), Sekretaris Jenderal Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) menyampaikan bahwa kunci dari kesehatan tulang, sendi, dan otot adalah tetap bergerak aktif dan pemeriksaan kesehatan rutin. 

“Pada dasarnya, osteoporosis biasanya menunjukkan gejala seperti sakit punggung yang parah, kehilangan tinggi badan, atau membungkuknya tulang belakang. Oleh karena itu, pemeriksaan kepadatan tulang, sendi, dan otot penting untuk dilakukan. Saya sangat mengapresiasi edukasi massal hari ini,” kata dr. Lily.

Kemudian, untuk mencegah penyakit osteroporosis ini, dr. Lily pun mengajak masyarakat untuk rutin mengonsumsi kalsium, protein, dan kolagen. 

“Hal ini sangatlah penting, terutama untuk dikonsumsi oleh kelompok usia di atas 40 tahun,” lanjut dr. Lily.