Menu

Moms Harus Waspada! Kenali dan Cegah Pneumonia pada Si Kecil dari Sekarang Yuk!

05 November 2020 15:54 WIB

Ilustrasi anak sedang tidur. (Unsplash/Annie Spratt)

HerStory, Jakarta —

Moms, tahu nggak sih kalau Indonesia berada di peringkat ke tujuh dunia sebagai negara dengan beban pneumonia tertinggi menurut data WHO pada tahun 2017 di mana terdapat 25.481 kematian balita karena infeksi pernapasan akut atau 17 persen kematian pada balita.

Pneumonia adalah salah satu penyebab kematian balita kedua di Indonesia setelah persalinan preterm dengan angka sebesar 15.5 persen. Faktor-faktor penyebab berkaitan dengan belum terpenuhinya ASI ekslusif yang hanya 54%, berat badan lahir rendah (10,2%), dan belum imunisasi lengkap (42,1%), polusi udara di ruang tertutup dan kepadatan yang tinggi pada rumah tangga. Tahun 2019 terdapat 467.383 kasus Pneumonia pada balita.

Untuk mencegah angka kematian pada balita semakin tinggi, Save the Children International meluncurkan kampanye global dalam rangka ulang tahunnya ke 100 tahun di tahun 2019. Di Indonesia, Save the Children meluncurkan kampanye yang dinamai STOP Pneumonia tahun lalu bertepatan dengan Hari Pneumonia Dunia (HPD) tanggal 12 November dan bekerjasama dengan organisasi masyarakat, akademisi, organisasi profesi, pemerintah dan pihak swasta baik di tingkat nasional maupun di wilayah dampingan Save the Children di Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Bandung melanjutkan kampanye STOP Pneumonia untuk penyadaran dan perubahan perilaku masyarakat.

CEO Save the Children Indonesia, Selina Sumbung mengatakan bahwa kampanye ini sendiri bekerja sama langsung dengan Kementrian Kesehatan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

“Kami bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan dukungan Pfizer melalui kampanye STOP Pneumonia mengajak masyarakat untuk menjadikan momen HPD yang kita peringati di tengah pandemi tahun ini, sebagai kesempatan untuk semakin meningkatkan pemahaman mengenai pneumonia dan mencegah lebih banyak kematian akibat penyakit mematikan ini,” ungkap Selina.

Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut  pada paru-paru yang membuat paru-paru dipenuhi dengan cairan dan sel radang. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius dan tidak jarang menyebabkan kematian. Selain itu, pneumonia juga sering terlambat disadari karena gejala awalnya yang sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan lain yang ringan seperti pilek dan selesma (common cold).

Akibatnya, banyak anak-anak yang mengidap pneumonia yang enggak mendapatkan perawatan yang seharusnya dan berdampak fatal pada kesehatan mereka.

Berikut ini tanda-tanda bahwa anak Moms terkena Pneumonia menurut Dr.dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Batuk dan Demam Berkelanjutan

Gejala awal dari pneumonia sendiri memiliki gejala yang sama dengan selesma, seperti batuk, pilek, dan demam yang disertai dengan tubuh lemas dan lesu yang berkepanjangan. Gejala ini sendiri biasanya bertahan lebih lama daripada gejala pilek dan batuk akibat selesma.

Kesulitan Bernapas

Lalu, anak-anak yang mengidap pneumonia juga sering mengalami gangguan pernapasan yang ditandai dengan frekuensi pernapasan yang lebih cepat, napas cuping hidung, tarikan pada dada dan perut, serta bibir dan kuku yang berubah warna menjadi biru akibat kekurangan oksigen di dalam darah.

Kesulitan bernapas pada bayi lebih mudah diketahui ketika beraktivitas atau makan. Bayi yang mengalami kesulitan bernafas akan memprioritaskan mekanisme tubuhnya untuk bernapas sehingga ia akan makan lebih sedikit, gelisah, rewel, atau terlihat enggak nyaman.

Jika anak-anak Moms mengalami gejala ini lebih baik Moms langsung membawa si kecil ke dokter ya!