Menu

Awas, Ini 5 Mitos Menyesatkan Terkait Kanker Payudara, Please Jangan Percaya Lagi Ya!

02 November 2022 20:17 WIB

Ilustrasi kanker payudara (SciTechDaily/Edited by HerStory)

HerStory, Bogor —

Beauty, kanker payudara telah mempengaruhi banyak wanita di seluruh dunia. Tak melakukan pemeriksaan diri dan keterlambatan diagnosis merupakan salah satu penyebab utama kanker ini. 

Informasi yang salah dan mitos di sekitarnya juga cukup marak berear di masyarakat, ya Beauty. Karenanya, untuk menyebarkan kesadaran seputar kanker payudara, Dr. Rucha Kaushik, Konsultan Ahli Bedah Kanker Payudara di Hinduja Hospital & MRC, membongkar beberapa mitos seputar kondisi tersebut, sebagaimana dilansir dari Times of India, Rabu (2/11/2022).

Mitos 1: Biopsi benjolan payudara menyebarkan sel tumor

Ini jelas adalah mitos. Setiap benjolan payudara yang mencurigakan untuk kanker memerlukan diagnosis jaringan untuk menentukan pengobatan. 

Diagnosis jaringan dilakukan dengan potongan benar atau biopsi jarum inti di bawah anestesi lokal. Biasanya dilakukan sebagai prosedur OPD. Laporan akhir akan siap dalam 3/5 hari dan lini perawatan berikutnya yang diperlukan akan dimulai segera setelah laporan datang.

Mitos 2: Setelah didiagnosis menderita kanker payudara = hukuman mati

Ini pun adalah mitos, karena kanker payudara benar-benar dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati sejak dini. 

Dengan kemajuan penelitian yang lebih baru dan obat-obatan yang lebih baru, beberapa pilihan tersedia untuk mengobati kasus lanjut juga dengan peningkatan kelangsungan hidup.

Mitos 3: Mamografi normal berarti tak ada kanker

Mamografi tak boleh dilakukan tanpa konsultasi dokter. Indikasi mammogram tergantung pada usia presentasi klinis, dan indeks kecurigaan klinis oleh ahli payudara.

Mammogram negatif atau normal tidak mengesampingkan kanker. Pemeriksaan klinis oleh spesialis payudara adalah suatu keharusan.

Mitos 4: Kanker tak akan kembali setelah pengangkatan payudara sepenuhnya (Mastektomi)

Banyak wanita yang mengalami kanker stadium awal dapat dengan aman menjalani operasi penyelamatan payudara. 

Konservasi payudara dengan terapi radiasi sama aman dan efektifnya dengan mastektomi jika dilakukan oleh seorang ahli dan kandidat yang dipilih dengan tepat. Terapi radiasi adalah suatu keharusan setelah operasi penyelamatan payudara.

Mitos 5: Mengenakan bra hitam atau bra berkawat, serta menggunakan deodoran meningkatkan risiko kanker payudara

Ini benar-benar mitos. Tak ada data atau bukti yang terbukti bahwa jenis atau warna bra tertentu meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Jaringan payudara adalah jaringan elastis sehingga disarankan untuk memakai bra penopang yang ketat.

Semoga informasinya bermanfaat, ya Beauty!