Menu

Mitos atau Fakta? Disebut Jadi Pemicu Kanker Payudara, Benarkah Bra Kawat Punya Efek Samping yang Berbahaya untuk Kesehatan?

08 November 2022 19:30 WIB

Ilustrasi perempuan sedang memegang payudara. (Shutterstock/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Hingga kini masih banyak sekali orang yang percaya soal mitos datangnya kanker payudara salah satunya adalah penggunaan bra kawat. Maka dari itu, penting sekali untuk mencari tahu kebenarannya agar informasi yang didapatkan sesuai fakta dan hidup pun menjadi tak was-was.

Dilansir dari Antara melalui sindikasi konten Suara.com, berikut mitos dan fakta tentang kanker payudara.

Periksa payudara sendiri hanya untuk wanita dewasa?

Tak perlu menunggu sampai tua sebelum berinisiatif untuk memeriksa payudara meski penyakit ini lebih berisiko untuk wanita yang berumur.

Deteksi dini penting untuk dilakukan demi menekan angka kasus di mana pasien baru datang saat penyakit sudah memburuk. Semakin lambat ditangani, pengobatan pun kian panjang.

Setelah menstruasi, para remaja juga boleh belajar memeriksa payudara sendiri pada hari ketujuh hingga kesepuluh setelah hari pertama menstruasi lho. Jika ada benjolan, segera periksakan kepada dokter. Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan oleh tenaga medis untuk hasil yang lebih tepat.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam setahun.

Sementara itu, alat skrining utama yang sangat sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk orang berusia 40 tahun ke atas.

Bra kawat ada kaitannya dengan kanker payudara?

Anggapan pemakaian bra berkawat dalam menyokong payudara dapat memicu kanker adalah mitos belaka. Sama sekali tak ada hubungan antara bra dan kanker payudara.

Bra adalah pakaian dalam yang berfungsi untuk menyokong payudara. Apa pun jenis dan bahan bra, semua kembali lagi kepada kenyamanan pemakai.

Ada makanan pemicu kanker?

Ahli mengungkapkan kanker payudara muncul karena berbagai faktor, sehingga tak bisa disimpulkan bahwa makanan tertentu pasti menyebabkan kanker.

Kendati demikian, setiap orang dapat mengurangi risiko terkena kanker dengan cara menjaga gaya hidup sehat.

Salah satunya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang dimasak dengan cara menyehatkan. Batasi makanan manis, makanan berlemak serta kurangi konsumsi makanan yang digoreng dan dibakar.

Kanker payudara hanya terjadi kepada wanita?

Memang sebagian besar penderita kanker payudara adalah wanita, tapi penyakit ini juga bisa terjadi kepada pria meski jumlahnya sedikit, proporsinya hanya 1:100. Umumnya, kanker payudara pada pria ditemukan di usia lanjut.

Gejalanya sama seperti wanita lho Moms, yakni muncul benjolan di payudara. Mengingat ukuran payudara pria umumnya lebih kecil, benjolan itu bisa lebih mudah dideteksi. Benjolan yang harus diwaspadai adalah benjolan yang terus membesar dan batas permukaannya terasa tak jelas, tak seperti meraba sebuah kelereng.