Menu

Kenapa Wanita Lebih Sering Mengajukan Perceraian? Ternyata Ini Penyebabnya!

08 November 2022 15:25 WIB

Ilustrasi perceraian. (Pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Memiliki hubungan pernikahan yang langgeng tentunya dambaan banyak pasangan. Namun, dalam pernikahan pun akan selalu ada masalah yang dihadapi.

Meski masalah dalam pernikahan bisa dihadapi, ada kalanya perceraian yang sulit untuk di hindari. Dalam perceraian rumah tangga pun diketahui lebih banyak wanita yang menggugat cerai.

Ikut melansir dari Bright Side, dalam laman sinikadi Dewiku, menurut statistik, tingkat perceraian di Amerika Serikat kian melesat, yakni berkisar 43-46% untuk pernikahan pertama.

Fakta yang cukup mengejutkan, sebanyak lebih dari 60 persen perkara perceraian diajukan oleh pihak wanita. Mengapa bisa demikian? Berikut beberapa faktor yang umumnya jadi alasan wanita mengajukan gugatan cerai.

Wanita lebih tergiur dengan karier yang memuaskan daripada peran sebagai ibu rumah tangga

Sebelumnya, ada pola pikir bahwa pria harus mencari nafkah, sementara istri tinggal di rumah bersama anak-anak. Namun saat ini, wanita tak lagi mau bertahan dengan status seperti itu. Mereka ingin berpendidikan, sukses, dan punya penghasilan sendiri.

Setelah menikah, wanita berharap menjalani kehidupan yang menawarkan kepuasan, baik dalam hal karier maupun pernikahan. Jadi, jika ada sesuatu yang dapat membahayakan karier yang sedang dibangun atau diimpikan, wanita  mungkin lebih memilih untuk berpisah.

Wanita sering kali menanggung lebih banyak beban emosional

Wanita menginginkan dukungan emosional dari pasangan seumur hidup mereka. Jika istri tak dapat berkomunikasi dengan suaminya tentang masalah yang dialami, ia mungkin mulai merasa ditinggalkan sendirian.

Sementara itu, pria mungkin tak menganggap serius masalah seperti ini. Kondisi tersebut lama-kelamaan akan berdampak buruk pada wanita baik secara mental, fisik, dan tentu saja secara emosional. Seiring waktu, ia bakal merasa ditinggalkan dan emosinya akan menguasainya, membuatnya merasa tak mungkin untuk mempertahankan pernikahan.

Wanita punya ekspektasi tinggi dan kompleks tentang pernikahan

Media sosial dan film mungkin telah menyebarkan citra yang salah tentang pernikahan. Pernikahan tak selalu indah, tapi juga butuh pengorbanan, komitmen, dan sebagian besar rasa hormat. Saat wanita  menyadari kenyataan itu, ketegangan pun muncul.

Wanita masa kini mungkin tak hanya ingin menciptakan keluarga, tetapi juga mendambakan keintiman emosional, komunikasi, pertumbuhan pribadi, dan tanggung jawab bersama. Saat ia menyadari bahwa kriteria tersebut tak terpenuhi, bukan tak mungkin ia lebih memilih perceraian.

Perceraian tak merugikan wanita

Jika wanita dianiaya secara emosional atau fisik selama berumah tangga, perceraian dianggap sebagai cara untuk membebaskan diri. Perceraian dinilai tak ada apa-apanya dibandingkan ia harus terus bergulat dengan penderitaan dalam sebuah pernikahan.

Pria percaya bahwa mereka akan kehilangan banyak jika mereka mengajukan cerai terlebih dahulu

Kadang-kadang, pria cenderung tak mengajukan cerai terlebih dahulu karena yakin itu membuat mereka tak akan mendapat hak istimewa di pengadilan dalam hal keuangan dan hak asuh anak. Mereka berpikir bahwa pria akan diperlakukan dengan buruk di pengadilan perceraian.

Bahkan dalam banyak kasus, walau sudah berpisah, para pria memilih untuk tak mengajukan cerai dan menunggu pasangannya yang melakukan itu.

Artikel Pilihan