Ilustrasi pemeriksaan golongan sarah (Shutterstock/Edired By HerStory)
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan darah AB 82 persen lebih mungkin mengembangkan demensia dibandingkan golongan darah lainnya.
"Studi kami mengamati golongan darah dan risiko kerusakan kognitif, tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko gangguan kognitif dan demensia," kata Mary Cushman, MD, MSc, dari Fakultas Kedokteran Universitas Vermont di Burlington.
Golongan darah juga terkait dengan kondisi vaskular lain seperti stroke, sehingga temuan menyoroti hubungan antara masalah vaskular dan kesehatan otak.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan golongan darah A atau AB berisiko lebih tinggi terkena kanker perut, kata Dr. Ramsey.
"Selain itu, jika Anda memiliki golongan darah A, B atau AB, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko kanker pankreas. Jika Anda termasuk dalam kelompok ini, sediakan makanan pelawan kanker, yang dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya kanker,” saran Dr. Ramsey.
Studi menunjukkan orang dengan golongan darah A, B dan AB berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
“Penelitian ini menunjukkan untuk pertama kalinya dalam kelompok prospektif besar bahwa golongan darah ABO spesifik dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2,” kata Dr. Guy Fagherazzi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih dari dua kali lipat mengalami pendarahan hingga kematian setelah cedera.
"Studi terbaru menunjukkan bahwa golongan darah O bisa menjadi faktor risiko potensial untuk perdarahan," kata Wataru Takayama, MD.
Dan perlu kamu tahu, Beuaty, kehilangan darah adalah penyebab utama kematian pada pasien dengan trauma parah, tetapi studi tentang hubungan antara golongan darah yang berbeda dan risiko kematian masih langka.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.