Ilustrasi Posisi Seks Cowgirl (Sumber/Shutterstock)
Kondisi gangguan ini biasanya terjadi saat penderita memasuki fase tertidur paling dalam atau non-rapid eye movement (NREM).
Meski penyebab utamanya masih belum diketahui, namun para peneliti menganggap bahwa haya hidup, kondisi medis, pekerjaan, hingga pengobatan tertentu bisa menyebabkan gejala ini menyerang.
Hal ini diduga menjadi pemicu datangnya sexsomnia:
Selain itu, ada juga kondisi medis atau penyakit, yang dianggap bisa menyebabkan sexsomnia pada seseorang. Apa saja?
Jika kamu merasakan gejala-gejala diatas, maka kamu harus menemui dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
Pengobatan yang dilakukan oleh penderita memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Maka kamu jika menderita gangguan tersebut, maka jangan berputus asa.
Dokter akan terus membantu kamu dan mencari penyebab sehingga mendapatkan cara agar menyembuhkan sexsomnia pada diri kamu.
Berikut cara untuk mengobati sexsomnia:
Jika sexsomnia terjadi karena gangguan tidur lainnya, seperti sleep apnea (sesak napas saat tidur), maka dokter akan mengobati gangguan tidur itu. Biasanya, sleep apnea akan ditangani dengan mesin continuous positive airway pressure (CPAP).
Jika pengobatan itu menyebabkan sexsomnia, maka kamu harus mengganti pengobatan tersebut.
Hal ini tentu saja harus mendapatkan pengawasan dokter, untuk mendapatkan obat yang cocok dengan konsidi kesehatan pribadi kamu.
Berkonsultasi dengan psikolog guna mengobati depresi, gangguan cemas, hingga stres yang bisa menyebabkan sexsomnia.
Hal ini dianggap menjadi salah satu opsi terbaik, agar gangguan kamu tak muncul kembali.
Disarankan saat kamu belum berhasil diobati, maka kamu harus pisah ranjang terlebih dahulu dengan pasangan dan tidur dengan kamar yang terkunci.
Konsumsi alkohol serta obat-obatan terlarang harus dihindari dan dihentikan guna mengindari diri dari sexsomnia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.