Ilustrasi pria dan wanita berpegangan tangan dengan pita merah sebagai lambang solidaritas HIV AIDS. (Pinterest/Freepik)
Beauty, Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi kesehatan yang serius dan karena beberapa cara dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat, mitos seputar penyakit ini pun sangat marak.
Mitos-mitos ini telah mempengaruhi kehidupan individu yang terinfeksi dan juga mempermalukan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tak sedikit ODHA yang menyerah menjalani kehidupan normal setelah deteksi karena mitos yang berlaku.
"Sejumlah mitos yang diulang-ulang secara luas dan secara faktual salah telah merasuki literatur penelitian AIDS, salah mengarahkan penelitian dan pengobatan," kata sebuah laporan penelitian tahun 1995.
Adapun, mitos umum yang dikemukakan oleh penelitian ini diantaranya adalah bahwa semua kelompok berisiko mengembangkan AIDS pada tingkat yang sama setelah infeksi HIV, bahwa tak ada versi serereversi setelah infeksi HIV, bahwa antibodi melindungi terhadap infeksi HIV, bahwa satu-satunya cara untuk mengobati AIDS secara efektif adalah melalui terapi retroviral dan karena HIV sangat berkorelasi dengan kejadian AIDS, itu harus menjadi satu-satunya penyebab AIDS yang diperlukan dan cukup.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.