Ilustrasi anak batuk-batuk (africa-studio.com/Olga Yastremska and Leonid Yastremskiy)
Dalam videony, Dr Parekh juga menjelaskan bagaimana cara mengukur laju pernapasan anak.
Kata dia, saat anak tidur nyenyak, lepas bajunya dan hitung berapa kali dada mengembang tepat selama satu menit. Jika anakmu berusia di bawah satu tahun, RR lebih dari 50/menit adalah masalah.
“Sementara, jika anak berusia 1-5 tahun, apa pun di atas 40 napas/menit adalah masalah. Dan, jika anak Anda berusia di atas 5 tahun, apa pun di atas 30/menit,” jelasnya.
Dikatakan Dr Parekh, melebarnya lubang hidung atau lekukan suprasternal bisa menjadi tanda infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
Lekukan suprasternal adalah lekukan besar yang terlihat di antara leher, juga dikenal sebagai tarikan trakea - saat kulit di tengah leher tersedot.
Lebih lanjut, menurut Cedar Sinai, kasus pneumonia bakterial dapat menimbulkan gejala antara lain demam, menggigil, nafas cepat atau keras, sakit kepala, rewel, kelelahan, kehilangan selera makan, serta batuk.
Nah Moms, jika kamu melihat salah satu gejala yang tercantum di atas pada anakmu atau ketidakteraturan pada laju pernapasan, kamu harus segera membawa si kecil ke dokter.
Dokter akan melakukan rontgen dada, akan melakukan tes darah dan jika perlu juga akan meminta kultur dahak, yaitu tes yang dilakukan pada lendir atau dahak yang dikeluarkan dari paru-paru dan masuk ke mulut .
Tergantung pada apa penyebab gejala pernapasan anak, dokter biasanya akan akan mendiskusikan pengobatan yang diperlukan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: