Presiden Joko Widodo bertekad menciptakan generasi emas 2045 di masa jabatannya periode ke-2. Sebagai modal awal, Presiden menegaskan jika generasi muda Indonesia haruslah prosuktif dan unggul.

Oleh sebab itu, stunting harus segara dicegah dan diatasi guna mewujudkan generasi tersebut. Hingga kini, pemerintah tersu berupaya dalam mencegah stunting di Tanah Air.

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengatakan pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan tambahan bergizi yang cukup.

“Melihat pola konsumsi di Indonesia saat ini, masyarakat harus meningkatkan konsumsi protein hewani, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah dan sayur,” ujar Profesor Ali.

Selain makanan yang harus ditingkatkan, ada juga jenis makanan yang harus diturunkan, yaitu konsumsi beras dan terigu. Untuk itu, ia menyarankan agar mengonsumsi jus kacang hijau yang dapat meningkatkan berat badan balita, sedangkan tempe meningkatkan berat badan pada balita umur 12-18 bulan.

Data Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2021 menunjukkan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen, turun 3,3 persen dari 27,7 persen pada tahun 2019. Momentum ini perlu terus dilanjutkan melalui kolaborasi antar sektor untuk mengurangi risiko kejadian stunting di masa yang akan datang.

Baca Juga: Akhir Pekan Mager Masak? Ini Resep Macaroni Schotel Kukus yang Bergizi dan Kudah Dibuat, Siu Kecil Pasti Doyan Moms!

Baca Juga: Bisa Jadi Ide Sarapan Sat Set, Ini Resep Telur Tomat yang Murah dan Bergizi, Si Kecil Pasti Suka!