Ilustrasi organ reproduksi wanita. (Unsplash/Lana Abie)
Setiap wanita berisiko terkena kanker ginekologi. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginekologi. Ini termasuk riwayat keluarga, obesitas, usia dan HPV.
Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk pemulihan segera dan lancar. Saat dan ketika kamu melihat gejalanya, para ahli menyarankan untuk berbicara dengan dokter dan menjalani tes yang diperlukan.
Ini termasuk, pap smear yang dapat membantu mendeteksi kanker serviks dan rahim, pemeriksaan panggul yang memeriksa vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, ovarium, dan rektum, dan tes sampel jaringan endometrium yang memeriksa sel-sel abnormal atau tanda-tanda rahim kanker.
CDC merekomendasikan mendapatkan vaksin HPV, yang dapat mengurangi risiko kanker serviks, vagina, dan vulva.
HPV atau human papillomavirus adalah infeksi menular seksual yang umum. Vaksin ini direkomendasikan untuk siapa saja yang berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun.
Selain itu, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi segala bentuk kanker tepat waktu. Penting juga untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan tak menganggap enteng gejalanya.
Tetap waspada ya, Beauty!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.