ilustrasi tanda awal kehamilan (Thinkstock/Edited By HerStory)
Karena beberapa faktor seperti psikologis, fisik, maupun ekonomi ada beberapa pria yang mungkin memiliki hambatan pada kesuburan.
Masalah ini biasanya ditandai dengan jumlah sperma yang lebih sedikit dan kualitasnya yang kurang baik.
“Pria yang memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani memiliki jumlah sperma yang rendah. Jumlah sperma yang rendah umumnya dikenal sebagai oligozoospermia. Jumlah sperma yang rendah dan masalah kualitas sperma merupakan faktor utama yang memengaruhi kesuburan," kata Dr Sanjay Pandey, Klinik Kesehatan Pria, Kepala Andrologi & Urologi Rekonstruktif, Rumah Sakit Kokilaben, Mumbai.
Ia menjelaskan bahwa konsentrasi sperma normal seenggaknya 20 juta per mL, dan apa pun yang lebih rendah dari itu dapat berimplikasi pada kesehatan seksual pria. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk memahami penyebabnya.
Ada berbagai alasan mengapa sperma menjadi rendah. Seperti salah satunya Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah yang mengalirkan testis, berdampak pada kualitas sperma.
Kemudian bisa juga terjadi karena infeksi yang dapat memengaruhi kesehatan atau produksi sperma, atau dapat menyebabkan jaringan parut yang mencegah sperma melewatinya. Ini termasuk beberapa infeksi menular seksual, seperti HIV, serta radang testis atau epididimis. Lantas bagaimana cara meningkatkan jumlah sperma? Berikut ini rangkumannya seperti dikutip dar Times of India melalui sindikasi konten Suara.com.
Rutinitas kebugaran olahraga teratur memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kadar testosteron dan meningkatkan kesuburan. Modifikasi gaya hidup lainnya, seperti mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan menjaga berat badan tetap terkendali, dapat meningkatkan jumlah sperma dan kesuburan.
Kesuburan baik pada pria maupun wanita bisa mendapatkan keuntungan dari vitamin D. Vitamin lain yang mungkin meningkatkan kadar testosteron adalah yang satu ini. Pria yang kekurangan vitamin D memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memiliki kadar testosteron rendah, menurut sebuah studi observasional.
Kesimpulan ini dikuatkan oleh penyelidikan terkontrol termasuk 65 pria yang kekurangan testosteron dan kekurangan vitamin D. Tingkat testosteron mereka naik sekitar 25% setelah mengonsumsi 3.000 IU vitamin D3 setiap hari selama setahun. Motilitas sperma yang lebih tinggi dikaitkan dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi, namun bukti untuk hal ini bertentangan.
Antioksidan seperti vitamin C adalah salah satu makanan yang secara ilmiah terbukti berdampak pada kesehatan sperma. Makan makanan tinggi antioksidan telah ditunjukkan dalam penelitian klinis untuk meningkatkan kesehatan sperma, terutama konsentrasi dan motilitas sperma.
Ada juga prosedur pembedahan yang dapat membantu, seperti implan penis, di mana sepasang silinder silikon fleksibel ditempatkan melalui pembedahan di dalam ruang ereksi penis. Ini bisa berupa batang padat yang dapat ditempa atau implan tiup 3 bagian yang memberikan rasa dan pengalaman yang lebih alami kepada pasien. Prosedur ini meningkatkan kemampuan pria untuk ereksi, yang mengarah ke kehidupan seksual yang sehat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: