Potret Putri Candrawathi saat melepas masker di ruang sidang. (YouTube/KompasTV)
"Ada keterangan pada waktu ditelepon, RR ditelepon dengan Bharada E yang habis mengantarkan makanan ke sekolah anaknya, itu langsung dipanggil ke kamar. RR ke kamar, Kuat Maruf ke kamar, lalu Yosua ke kamar. Apakah biasa, panggil sopir, ajudan laki-laki ke kamar. Seolah-olah itu biasa ya," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Irma pun menyoroti kesaksian Ferdy Sambo yang tak melaporkan tindak pemerkosaan tersebut dan tak pula membawa sang istri ke dokter setelah kejadian itu terjadi untuk melakukan visum.
Dalam pengakuannya, Ferdy Sambo kata Irma selalu beralasan dirinya dilarang istrinya untuk melaporkan kejadian pemerkosaan itu dengan pernyataan tersebut, lanjut Irma, maka dapat disimpulkan bahwa Putri Candrawathi sama sekali tak punya rasa trauma padahal dirinya mengklaim habis diperkosa.
"Begini, kita balik ke cerita waktu kemarin kesaksian Ferdy Sambo. Saya melihat di mana empati, dan amarah seorang suami. Kan pada waktu diceritakan, itu kan, kenapa tidak lapor polisi? katanya dilarang sama istri, kenapa tidak dibawa ke dokter? dilarang, lalu kenapa tidak ditangkap atau diamankan? dilarang juga, jadi semua dilarang. Ketika ditanya, bilangnya aman. Artinya apa? tidak ada trauma," katanya.
"Sebagai seorang suami, istri kamu cerita dia diperkosa terus ngaku sudah tenang. Ini dari empati seorang suami ya, lalu tidak boleh menghubungi ajudan lalu masih satu atap. Menurut saya ini sangat aneh. Kalau dari sisi saya sebagai perempuan, saya tidak akan sudi seatap (dengan pelaku pemerkosa),"tambahnya memungkasi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.