Menu

Pasien Positif Covid-19 di Singapura Melahirkan Anak dengan Antibodi Virus Corona

01 Desember 2020 08:05 WIB
Pasien Positif Covid-19 di Singapura Melahirkan Anak dengan Antibodi Virus Corona

Bayi. (Unsplash/Garret Jackson)

HerStory, Jakarta —

Bayi dari seorang wanita di Singapura yang terinfeksi virus corona pada bulan Maret, ketika ia hamil 10 minggu. Saat ini, bayi yang dikandungnya telah lahir dengan selamat tanpa terinfeksi Covid. Dikabarkan, bayi tersebut mempunyai antibodi.

Seorang guru pribadi Celine Ng-Chan, jatuh sakit karena COVID-19, bersama dengan ibunya, Choy Wai Chee yang berusia 58 tahun, dan putrinya yang berusia 2 tahun. Mereka terjangkit virus corona saat sedang berlibur di Eropa pada bulan Maret lalu. Infeksi tersebut hampir membunuh ibunya, yang menghabiskan 29 hari mendapatkan dukungan medis untuk tetap hidup.

Celine dan putrinya, Aldrina, menderita kasus ringan, sedangkan suami dan putranya sepenuhnya lolos dari infeksi. Saat itu Celine sedang mengandung anak ketiga.

Ibu muda itu sembuh dari covid dan melahirkan anak laki-laki yang sehat pada 7 November.

Terdapat studi yang menunjukkan kemungkinan penularan dari ibu ke janin mulai muncul pada akhir Maret, tetapi penularan seperti itu dianggap jarang. Pada bulan Februari, seorang bayi berusia 1 hari menjadi pasien termuda yang terjangkit virus corona baru, dan merupakan kasus pertama yang diduga penularan dari ibu ke anak.

Dalam satu penelitian di Cina, tiga dari 33 wanita hamil yang terinfeksi virus corona, melahirkan bayi yang mengidap COVID-19. Ketiga bayi yang baru lahir itu sembuh.

Pada bulan Juli, penelitian lain memberikan lebih banyak bukti bahwa virus corona dapat ditularkan dari wanita hamil ke janin dan bayi mereka, tetapi itu terlalu kecil untuk disimpulkan, dengan hanya 31 peserta penelitian.

Dilansir dari Reuters, antibodi pada bayi yang lahir dari wanita dengan virus corona cenderung menurun dari waktu ke waktu.

Meskipun kasus mereka memang memberikan beberapa petunjuk yang berpotensial baik tentang penularan dari ibu ke anak, jawabannya masih belum pasti. 

Dilansir dari The Straits Times, apa yang tampaknya pasti adalah bahwa bukti saat ini menunjukkan metode persalinan, menyusui atau berbagi kamar setelah melahirkan tampaknya enggak memengaruhi apakah bayi bisa tertular virus dari ibunya.

Baca Juga: Gawat Sudah Masuk Indonesia! Kenali Gejala-gejala COVID-19 Varian 'Eris' yang Perlu Kamu Tahu, Tolong Jangan Diabaikan

Baca Juga: Covid-19 Kembali Jadi Ancaman Kesehatan di Dunia, Ahli Khawatirkan Muncul Varian Baru, Tetap Waspada Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Diffa Nur Zahra