Ilustrasi anak menjadi keras kepala. (Freepik/master1305)
Tidak hanya pada balita, penurunan kinerja otak juga dapat terjadi akibat memukul anak usia sekolah. Akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran. Anak menjadi sulit mengembangkan diri. Ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.
Akibat anak sering dipukul dan dimarahi akan terlihat langsung pada sikap si kecil. Ia akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif. Si kecil akan menganggap memukul itu adalah hal yang biasa sehingga ia pun melakukan hal yang sama pada orang lain seperti teman atau saudaranya.
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, memukul anak dapat membuatnya meniru kekerasan. Bukan hanya pada orang lain, ia bisa saja akan melampiaskan emosi pada dirinya sendiri.
Anak berupaya untuk lari dari rumah karena takut bertemu dengan orang tuanya. Padahal, rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan orangtua seharusnya menjadi sumber kasih sayang. Ketika semua itu hilang dalam hidupnya, jiwa anak akan kosong dan kekurangan kasih sayang.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, akibat anak sering dipukul dapat menyebabkan ia menjadi tidak betah tinggal di rumah. Pada usia pubertas, hal ini berisiko membuatnya terlibat dalam pergaulan bebas karena mencari pelarian di luar rumah.
Itulah beberapa dampak buruk dari memukul anak. Jangan dilakukan lagi ya Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: