Ilustrasi penyakit perlemakan hati atau fatty liver (Shutterstock/Edited By HerStory)
Para ilmuwan telah menemukan bahwa aliran darah yang berkurang ke otak dan pembuluh darah yang kaku yang mengarah ke organ terkait dengan demensia.
Kekurangan oksigen akhirnya membunuh sel-sel otak, menyebabkan defisit kognitif yang nyata.
Dokter Anna Hadjihambi, penulis utama studi ini, menyebut temuan itu "sangat memprihatinkan".
"Sangat memprihatinkan untuk melihat efek akumulasi lemak di hati pada otak, terutama karena sering dimulai dengan ringan dan dapat ada diam-diam selama bertahun-tahun tanpa orang tahu mereka memilikinya," katanya, dikutip dari Times of India, Rabu (28/12/2022).
“Penelitian ini menekankan bahwa mengurangi jumlah gula dan lemak dalam makanan kita tidak hanya penting untuk mengatasi obesitas, tetapi juga untuk melindungi hati untuk menjaga kesehatan otak dan meminimalkan risiko berkembangnya kondisi seperti depresi dan demensia selama penuaan, ketika kita otak menjadi lebih rapuh," tambahnya.
Temuan ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang menunjukkan NAFLD dapat menggandakan risiko demensia, yang diterbitkan dalam jurnal Neurology.
Menurut penelitian ini, aliran darah yang tidak memadai dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah ke otak, sehingga membentuk hubungan antara NAFLD dan demensia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: