Illustrasi kondom yang dilepas dari vagina (Freepik/Edited by HerStory)
Minta PakSu untuk segera pergi ke kamar mandi dan mengeluarkan cairan di dalam kondom, Moms. Dan segera juga bersihkan organ intimmu dengan benar.
Caranya, dengan berjongkok atau duduk di toilet sembari mengejan seolah-olah tengah buang air. Setelah itu, bersihkan dengan lembut seluruh area kemaluan dengan air mengalir. Jangan membersihkan area kemaluan dengan sabun atau produk pembersih yang bahannya “keras”.
Idealnya, ini merupakan langkah wajib setelah berhubungan intim. Hal ini dapat membantu menghilangkan patogen yang mungkin memiliki kesempatan untuk masuk ke sistem reproduksi dan mengakibatkan beberapa infeksi seperti infeksi saluran kemih.
Peluang kamu untuk hamil bergantung sepenuhnya pada di mana kamu berada pada siklus menstruasimu, Moms. Jika tubuhmu kondusif untuk sperma, sebaiknya gunakan kontrasepsi darurat, yang paling umum di antaranya adalah pil kontrasepsi darurat.
Nah Moms, perlu kamu ketahu bahwa ada sejumlah alasan kenapa kondom bocor atau rusak, seperti menggunakan kondom yang kadaluarsa, memakainya dengan cara yang salah atau menggunakan kembali yang bekas, menggunakan kondom yang diletakkan sembarangan misalnya di dalam dompet dalam waktu yang lama, menggunakan kondom yang terpapar sinar matahari atau suhu tinggi, dan menggunakan kondom yang tak dilumasi
Karenanya, untuk menghindari ‘kecelakaan’ kondom, seseorang harus membeli kondom berkualitas baik, memakainya dengan benar, memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakannya dan memastikan ukuran kondom tepat.
Disarankan juga untuk menyimpan kondom dengan benar. Tak seperti yang dilakukan banyak orang, kondom tak boleh disimpan di dalam dompet karena ada kemungkinan besar untuk rusak.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.