Ilustrasi obat (Freepik/Jcomp)
Moms, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit yang bisa menyebabkan penyakit serius lainnya. Mulai dari stroke, serangan jantung, dan lain-lain. Untuk itu, penderita hipertensi harus memiliki pola hidup sehat agar penyakitnya tidak semakin parah.
Selain itu, penderita hipertensi juga harus mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol tekanan darahnya. Apa saja obat tersebut?
Obat hipertensi diuretik jenis thiazide bekerja dengan mengurangi jumlah natrium dan air dalam tubuh. Thiazide merupakan satu-satunya jenis diuretik yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
Contoh obat thiazide: chlorthalidone (Hygroton), chlorothiazide (Diuril), hydrochlorothiazide (Hydrodiuril, Microzide), indapamide (Lozol), metolazone (Zaroxolyn).
Obat penurun tekanan darah diuretik jenis potassium-sparing membantu mengurangi jumlah air dalam tubuh dengan mempercepat proses diuresis (buang air kecil). Namun, berbeda dengan jenis diuretik lainnya, obat ini bekerja tanpa membuang kalium dari dalam tubuh.
Contoh obat potassium-sparing: amiloride (Midamor), spironolactone (Aldactone), triamterene (Dyrenium).
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.