Menu

Terapi Transplantasi Ginjal Dinilai Lebih Unggul, Begini Prosedur yang Dilakukan...

13 Januari 2023 10:15 WIB
Terapi Transplantasi Ginjal Dinilai Lebih Unggul, Begini Prosedur yang Dilakukan...

Ilustrasi Ginjal. (pinterest/cfnewstoday)

Menurut dr. Nur Rasyid juga, jika dibandingkan dengan hemodialisis kronik, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup, memperbaiki kualitas hidup, dan efisiensi total pembiayaan jangka panjang. 

Transplantasi ginjal sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1977, tapi baru berkembang pesat pada tahun 2011 dan sampai saat ini telah dilakukan lebih dari 1.200 kasus (jumlah yang sangat kecil dibandingkan populasi & penderita GGK).

Lantas, bagaimana prosedur yang dilakukan untuk transplantasi ginjal?

“Awalnya, prosedur dilakukan dengan memasukkan alat laparaskopi melalui rongga perut (peritoneum dimana terdapat usus dan organ-organ lain), kemudian membuka ruangan belakang tempat ginjal berada," jelas dr. Nur Rasyid.

"Sejak 2018 dikembangkan teknik baru, laparaskopi langsung ke lokasi ginjal (retroperitoneal), hal ini membutuhkan keterampilan yang lebih baik dari operator, tapi memberikan keuntungan yaitu komplikasi yang lebih rendah bagi pendonor,” lanjutnya.

Di RS Siloam ASRI, operasi pengangkatan ginjal donor dilakukan 100gan laparoskopi, awalnya melalui prosedur transperitoneal dengan keuntungan lapangan pandang operasi yang lebih luas, dan secara teknis lebih mudah dibandingkan retroperitoneal.

Pengembangan laparaskopi donor nefrektomi melalui retroperitoneal dimulai dengan membuat ruangan baru di area ginjal yang bisa memberikan akses langsung ke pembuluh darah ginjal tanpa melalui rongga perut dan memindahkan usus besar, sehingga menurunkan risiko komplikasi.

“Pada tahun 2020, tim transplantasi di RS Siloam ASRI sudah mulai mengembangkan teknik laparoskopi retroperiteneal. Sampai saat ini, RS Siloam ASRI telah melakukan operasi laparaskopi donor transperitoneal sebanyak 78 pasien dengan 1 komplikasi, dan retroperitoneal sebanyak 137 pasien tanpa adanya komplikasi," ungkap dr. Nur Rasyid.

"Dalam proses operasi transplantasi ginjal pada resipien (penerima), secara fundamental yang harus dikuasai operator adalah penyambungan pembuluh darah (anastomosis vaskuler) dari donor ke resipien,” sambungnya.

Baca Juga: 4 Hal Berbahaya yang Sebabkan Urine Berbusa, Mulai dari Penyakit Mematikan hingga Gaya Hidup, Nomor 3 Sering Terjadi Nih

Baca Juga: Awas… Gagal Ginjal Kronis Bikin Meringis, Ini 5 Tahapan Stadium Penyakit dan Cara Penyebarannya, Waspada Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan