Menu

Moms, Ini Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak Ketika Di-Bully

18 Desember 2020 13:45 WIB
Moms, Ini Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak Ketika Di-Bully

Ilustrasi seorang anak yang dibully. (Healthline.com/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Pernahkah Moms menyadari perubahan perilaku anak ketika ia sudah bertemu dengan teman baru?  Misalnya anak kembali dari sekolah dengan cemberut dan sedih, jauh dari keingintahuan dan sikapnya yang biasa. 

Moms perlu bertanya apa yang terjadi pada anak. Bila penyebabnya adalah perundungan atau di-bully oleh teman, maka Moms perlu memberi tahu anak tentang beberapa hal ini.

Penting bagi anak untuk mengetahui bahwa ibunya akan turun tangan kapan pun dan akan selalu mendukung mereka. Tetapi, menjadi hal itu tidak cukup. Orang tua tidak bisa berada di mana-mana sehingga anak harus punya keberanian untuk mempertahankan diri ketika ia di-bully. Dikutip dari laman Parents, berikut adalah hal yang harus diberitahukan pada anak ketika di-bully.

Beri Pemahaman

Beritahu pada anak dengan tenang bahwa penindasan tidak diperbolehkan. Beri tahu anak bahwa orang tidak boleh menerima penindasan dan bahwa Moms akan menghubungi orang di sekolah tentang hal itu agar dapat membantu. Beri tahu anak bahwa ibunya akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.

Hindari Labelling

Kita sering memisahkan anak-anak menjadi "penindas" dan "korban". Tetapi label tersebut bisa membatasi dan berbahaya. Menyebut seorang anak sebagai "penindas" menyiratkan bahwa perilaku penindasan telah tertanam dalam kepribadian mereka dan tidak mungkin berubah. Menyebut orang lain sebagai "korban" menempatkan anak pada peran di mana mereka tidak berdaya untuk melakukan apa pun untuk meringankan penderitaan mereka. 

Ajarkan Welas Asih

Mungkin tampak berlawanan dengan intuisi untuk memiliki welas asih kepada anak yang mem-bully. Mereka mungkin kesulitan menangani konflik dengan cara yang positif karena ada konflik di rumah atau orang tua mereka belum memberikan contoh yang baik tentang cara menghadapinya.

Singkatnya, seorang anak mungkin menindas karena keadaan mereka tidak terkendali, dan penindasan memberi mereka perasaan berkuasa setidaknya untuk sementara, meningkatkan harga diri mereka yang rusak. 

Baca Juga: Lewat We See Equal, P&G Indonesia dan Save the Children Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak-anak

Baca Juga: Alamak! Viral Foto Diduga Korban Perundungan Anak Vincent Rompies Cs Dugem Usai Dibully, Netter Hilang Simpati: Kek Gak Ada Dosa!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.