Ilustrasi kanker payudara (SciTechDaily/Edited by HerStory)
Meski upaya rekonstruksi hanya mampu mendekati normal, dr. Rachadian mengklaim bahwa kebanyakan pasien yang dia tangani sudah merasa lebih baik secara psikis.
“Mereka lebih percaya diri ketika bersosialisasi ataupun lebih nyaman saat berhubungan seksual dengan pasangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dr. Rachadian juga memaparkan soal pilihan rekonstruksi payudara, yakni dengan flap atau implan. Flap adalah rekonstruksi menggunakan jaringan dari tubuh, sementara implan merupakan pemasangan implan payudara atau benda dari luar tubuh.
“Saat ini, rekonstruksi flap tipe ini gak direkomendasikan karena mengganggu gerakan. Kini yang direkomendasikan adalah rekonstruksi dengan diep free flap,” imbuhnya.
Sementara itu, tindakan implan adalah tindakan memasukkan implan ke dalam payudara agar volumenya sama dengan payudara yang tak terdampak kanker. Adapun, kelebihan implan adalah operasinya lebih cepat ketimbang flap.
“Kalau implan itu cepat sekali, sehari dua hari bisa pulang. Tapi kalau flap sedikit lebih lama karena harus dimonitor secara ketat selama 4 bulan pertama. Tapi, karena implan ini menggunakan benda asing (di luar tubuh), maka akan ada reaksi dan perlu diganti dalam kurun waktu 10 tahun,” tandasnya.
Dikatakan dr. Rachadian, meski tak sedikit wanita yang takut untuk memilih prosedur rekonstruksi flap, namun faktanya, flap justru mampu 'menghasilkan' payudara yang cukup lembut dan hangat, mirip payudara asli. Selain itu, dibandingkan dengan implan, tingkat sensitifitas flap masih bisa dirasakan.
“Jadi kalau masih ada kulitnya disisakan itu biasanya masih ada sensitifitasnya. Tapi kalau mastectomy secara total, diangkat semua, maka sensitifitasnya udah gak ada,” ujarnya.
Berbeda dengan implan, lanjut dia, keunggulan flap ini gak akan pecah, gak bocor, atau mengeras dan bersifat permanen. Tingkat keberhasilannya pun sangat tinggi, 99 persen jika ditangani oleh tenaga medis yang sangat berpengalaman.
“Namun saya tegaskan, jika pasien ingin melakukan rekonstruksi payudara, maka sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis yang bersertifikat dan berpengalaman,” tandasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.