Lambang kesadaran kanker payudara (Unsplash/Angiola Harry)
Setelah benar-benar dinyatakan menderita kanker payudara, Lily mengatakan bahwa dirinya benar-benar membutuhkan support system dalam hidupnya.
"Begitu divonis kanker, itu ibarat dunia runtuh. Jadi menyalahkan diri sendiri, makanya support system paling penting dari orang-orang terdekat, seperti keluarga" ungkap Lily.
Selain itu, penderita kanker juga memiliki tekanan psikologis yang besar. Jadi, bergabung dalam sebuah komunitas pejuang kanker bisa membuat lebih semangat dan bisa saling berbagi cerita dengan sesama pasien kanker.
"Kamu enggak sendiri. Dokter selalu bilang, 'Lily, hati gembira adalah obat yang manjur'," tutur Lily.
Kata Lily, para pejuang kanker juga membutuhkan pendampingan mental atau psikologis. Sebab, emosi menjadi labil atau suka berubah-ubah.
Lebih lanjut, Lily memberikan semangat pada para pejuang kanker supaya bisa tetap menjalani hidup dan bisa melewati semuanya.
"Jadi, kanker itu bukan akhir dari hidup, tapi awal dari hidup. Usahakan lebih banyak doa, introspeksi diri, dan berikan support secara mental," pungkas Lily.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.