Anak dan kucing (Cats Protection UK)
Seperti yang udah dijelaskan di atas, memelihara kucing emang punya PR sendiri. Kucing juga termasuk hewan yang suka kebersihan. Ngga jarang kucing sungkan untuk pipis di wadah pasir karena tempatnya masih penuh kotoran. Ia juga lebih suka kandang yang bersih dan ngga ada debu yang menempel. Kucing juga dikenal hewan yang ngga segan untuk minta makan kalau sudah jam makan. Karena itu, Moms bisa berbagi tugas dengan pasangan dan si kecil. Beri pengertian si kecil kalau kucing juga binatang yang harus dirawat dengan baik. Dengan membagi tugas, si kecil akan berlatih untuk disiplin dan punya tanggung jawab ke kucing kesayangannya.
Moms tahu ngga sih salah satu manfaat memelihara hewan bagi anak adalah menumbuhkan rasa empati. Si kecil akan terbiasa dengan makhluk hidup lain di sekitarnya setiap hari. Lama kelamaan, si kecil akan terbiasa dan merasa sayang dengan binatang peliharaannya. Karena kebiasaan ini, si kecil jadi punya empati ke “teman berbulunya”. Ngga jarang si kecil akan khawatir atau bahkan menangis saat kucing kesayangannya jatuh sakit. Kucing yang mempunyai bulu dianggap dapat memberikan rasa nyaman untuk anak-anak. Ngga heran kan Moms kalau si kecil sayang banget sama binatang gemas satu ini.
Anak yang merasa sayang dengan si kucing tentunya akan merasakan dampak lain, yaitu terhindar dari stres. Si kecil yang setiap hari main dengan kucing akan merasa nyaman dan ngga jarang si kecil curhat ke binatang lho. Moms ngga perlu khawatir, ini normal kok. Si kecil bisa mengutarkan apa yang ia rasakan dan ini akan mengurangi stresnya. Selain itu, dengkuran kucing ternyata bisa bikin anak lebih bahagia. Suara dengkuran yang punya frekuensi antara 20 – 150 Hz ini mendorong tubuh kucing untuk mengeluarkan hormon endorfin, si hormon bahagia. Frekuensi itu ditangkap manusia sehingga si kecil merasa lebih rileks dan santai.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.