Ilustrasi diet keto. (Unsplash/Total Shape)
Saat menerapkan diet keto, maka tubuh akan berada dalam fase ketosis yang mana karbohidrat digunakan sebagai sumber energi. Tubuh akan kaget dan cenderung mengalami masalah pencernaan karena perubahan mendadak ini.
Adapun gejala yang mungkin terjadi adalah diare yang disebabkan kurangnya serat dalam pola makan. Biasanya kondisi ini terjadi selama tiga hingga 4 minggu atau lebih.
Diet keto gak boleh dilakukan oleh penderita diabetes sebab berisiko menyebabkan ketoasidosis diabetik atau (DKA). Kondisi ini dapat mengancam nyawa sebab tubuh memiliki keton yang berlebih.
Keton merupakan zat asam yang diproduksi untuk membakar lemak dan akibatnya darah terlalu banyak mengandung asam. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan ginjal, hati, hingga otak.
Adapun gejala yang muncul adalah sering buang air kecil, mual, mulut terasa kering, bau napas gak sedap, dan sulit bernapas.
Diet keto berkaitan dengan kadar HDL yang mana berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Meski bermanfaat untuk menurunkan karbohidrat dan lemak, nutrisi tersebut juga dibutuhkan oleh tubuh.
Jika kadarnya terlalu rendah maka akan memberikan dampak buruk pada kesehatan jantung. Diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans akan menurunkan kadar LDL dan berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Berdasarkan hasil studi pada 2018, orang yang diet keto cenderung memiliki kondisi fisik yang lemah. Akibatnya kemampuan melakukan aktivitas fisik menjadi rendah.
Nah, itu dia beberapa dampak negatif dari diet keto. Semoga bermanfaat, ya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.