Kromosom (Unsplash/National Cancer Institute)
Beauty, apakah kamu tahu soal program hamil inseminasi dan bayi tabung?
Sekadar informasi, inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan salah satu prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan (infertilitas).
Inseminasi juga dikenal sebagai alternatif program hamil dengan cara menaruh sperma di dalam rahim wanita untuk membantu proses pembuahan.
Sementara itu, bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah kehamilan yang terjadi dan diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh. Pembuahan tersebut pun dilakukan di dalam sebuah tabung.
Lantas, program hamil mana yang memiliki peluang lebih besar, inseminasi atau bayi tabung?
Kepada HerStory, Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan dari Klinik Bayi Tabung Mbrio dr. Boy Abidin, SpOG(K)-FER menjelaskan soal peluang keberhasilan inseminasi dan bayi tabung.
Kata dr. Boy, menurut angka statistik, peluang program hamil bayi tabung lebih besar dibandingkan dengan peluang inseminasi.
"Ya kalau misalkan angka statistik memang peluangnya lebih tinggi pada proses bayi tabung. Jadi, kalau inseminasi itu statistiknya sekitar 10-15 persen," jelas dr. Boy.
Menurutnya, dari 10 orang pasien yang melakukan program hamil inseminasi, hanya 1 atau 2 orang pasien yang berhasil mendapatkan kehamilannya.
"Jadi, dari 10 pasien yang dicoba inseminasi, biasanya hanya 1 atau 2 (pasien) yang berhasil hamil," kata dr. Boy.
Untuk program hamil bayi tabung, dr. Boy mengungkapkan bahwa angka statistiknya keberhasilannya secara umum berada di 30-40 persen.
"Nah, kalau untuk proses bayi tabung sendiri itu statistiknya secara umum antara 30-40 persen. Jadi, kalau dari 7 (pasien) dilakukan (bayi tabung) mungkin 3 atau 4 (pasien) hamil," ungkapnya.
Namun, untuk peluang keberhasilan di Klinik Bayi Tabung Mbrio keberhasilannya dinilai cukup tinggi, yaitu di angka 40-60 persen.
"Tapi, untuk di Klinik Mbrio berdasarkan review kita, berdasarkan 2 tahun terakhir ini, ya keberhasilannya sebesar 40-60 persen. Jadi, peluangnya cukup tinggi," tutur dr. Boy.
Meski peluangnya cukup tinggi, dr. Boy mengingatkan bahwa semuanya juga tergantung pada banyak faktor.
"Tapi sekali lagi, ini (keberhasilannya) tergantung banyak hal ya, artinya kondisi spermanya, sel telurnya, usia pasien dan segala macamnya," pungkas dr. Boy.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.