Ilustrasi ibu sedang mengajarkan anaknya berbicara. (Freepik/shurkin_son)
Jika anak sudah berhasil dengan jelas menirukan suara hewan sesuai artikulasinya, Moms selanjutnya bisa latih kata-kata penting kepada si kecil.
Kenalkan dengan kata sapaan, seperi “halo”, “hai”, atau mengucap salam. Selanjutnya, ajari mereka dengan kata perintah, seperti “bantu”, “berhenti”, “jangan”, dan sebagainya.
Paling penting, Moms juga wajib memerkenalkan anak dengan kata-kata yang menggambarkan ekspresi, seperti “sedih”, “senang”, “lapar”, dan “haus”,.
Mungkin perlu beberapa waktu bagi anak memahami dan merespons maksud dari kata-katanya. Moms bisa memadukan latihan ini dengan gerakan.
Banyak anak dengan autisme, merespons dengan baik sebuah dukungan. Ini merupakan bagian integral dari berbagai latihan terapi wicara autisme.
Moms bisa memberikan hadiah setiap kali mereka berhasil mengucap sesuatu atau merespons kata. Hadiah yang diberikan bisa sepotong cokelat, satu sendok es krim, atau waktu tambahan bermain.
Anak dengan autisme mungkin mengalami keterlambatan bicara. Namun mereka bisa mendengar dengan baik.
Membacakan cerita pendek sama dengan menyanyikan kata-kata yang mungkin bisa diingat oleh anak. Ini merupakan latihan yang baik untuk mendorong mereka berbicara.
Pilih buku interaktif yang dilengkapi dengan gambar. Saat membaca, cobalah untuk menunjuk pada setiap ilustrasi dan jelaskan keterangannya.
Anak-anak dengan autisme sering merasa sulit untuk memahami ekspresi wajah. Mereka mungkin berjuang untuk memahami apa arti senyum atau kerutan di wajah orang lain.
Ajari mereka arti dari setiap ekspresi karena ini penting dalam kehidupan sosial. Moms juga dapat menggunakan media bergambar ekspresi untuk latihan ini.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.