Konferensi pers oleh Gerakan Diet Kantong Plastik dan Zero Waste Living Lab - Enviu (Noorma/HerStory)
Beauty, sampah yang menggunung masih menjadi permasalahan yang gencar untuk segera ditangani. Oleh karena itu, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) kini mengajak masyarakat untuk kembali menggaungkan budaya daur ulang.
Tiza Mafira, selaku Director Executive Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menyebut bahwa gerakan ini merupakan revolusi guna ulang yang sudah populer sejak dahulu. Namun, kini daur ulang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Kita memulai babak baru yaitu revolusi guna ulang. Gerakan Guna Ulang Jakarta merupakan program yang ingin mempopulerkan kembali konsep guna ulang. Konsep ini sebenarnya sudah familiar sekali dan bukan hal baru," ungkapnya, saat press conference, di Jakarta, Kamis (23/2/2023)
"Konsepnya sejak dulu misal ada mi tek-tek, jamu, bakso yang menggunakan mangkok atau gelas yang sama. Jadi ini bagian dari daur ulang," sambungnya.
Sayangnya kini banyak penjual yang menyediakan wadah sekali pakai yang gak ramah lingkungan. Tiza merasa budaya daur ulang tersebut harus kembali digalakkan.
"Sekarang kalau jajan di kaki lima pakai styrofoam yang sekali pakai. Jadi ini merupakan budaya lama yang baik dan harus dipopulerkan. Ini merupakan budaya lama dengan gaya baru,"
Oleh karena itu Tiza memperkenalkan dua metode daur ulang dengan gaya baru. Kira-kira apa saja, ya? Yuk, simak selengkapnya di halaman berikutnya ya, Beauty.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.