Para pembicara di Media Workshop “Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin”, di The Akmani Hotel, Jakarta, Rabu (2/3/2023). (Nailul Iffah)
“Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, 1 dari 5 anak berusia 5-12 tahun, dan 1 dari 7 remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas memiliki konsekuensi berat pada anak karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik," ungkap Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, saat Media Workshop “Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin”, di The Akmani Hotel, Jakarta, Rabu (2/3/2023).
Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, masyarakat pun diajak untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi.
"Masyarakat harus selalu memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan, yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian," lanjut Dr. Eva.
Hal tersebut wajib dilakukan untuk menghindari anak dari ancaman obesitas di kemudian hari. So, Moms, tolong perhatikan langkah di atas sebelum membeli makanan olahan, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.