Sebagian besar pasangan pastinya benci untuk bertengkar. Namun dalam hidup, akan selalu ada beberapa pertikaian yang terjadi. Tidak melulu buruk, melansir brightside pertengkaran bisa memperpanjang umur!

Perkelahian bisa bermanfaat

Konflik dalam suatu hubungan enggak selalu berdampak buruk bagi kesehata. Mungkin itu buat kamu hancur dan kecewa, namun sebuah studi baru mengklaim bahwa konflik dalam hubungan dapat memperpanjang umur! Tetapi peneliti mengatakan bahwa jika ingin hidup lebih lama, kamu harus memiliki pasangan yang cocok untuk "bertarung".

Penelitian ini dilakukan pada 192 pasangan yang menikah selama 32 tahun. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah perilaku pasangan mempengaruhi panjang pendeknya umur. Setiap pasangan ditanyai sejumlah pertanyaan tentang konflik dalam kehidupan keluarga mereka dan cara mereka untuk mengatasinya.
Menurut hasil, respons yang salah dapat meningkatkan risiko kematian dini. Menahan amarah akan mengikatkan hampir dua kali lipat risiko kematian dini dibandingkan dengan yang meluapkan semuanya. Cara yang tepat untuk menghadapi perkelahian adalah dengan mencurahkan segala perasaan yang dirasakan.

Baca Juga: Catat Baik-Baik! 5 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Usai Bertengkar Sama Doi

Mengapa begitu penting untuk mengekspresikan perasaanmu ke pasangan?

Diam enggak akan mengatasi masalah! Contohnya dari sisi wanita ingin meluapkan segala keluh kesahnya, namun sisi pria tidak menanggapinya dan cenderung menghindar klonflik. Respons secara berbeda ini yang harus dihindari karena mengakibatkan stres yang berkepanjangan, meningkatnya ketegangan dalam hubungan, dan tentunya berdampak kesehatan.

Membuka diri adalah satu-satunya cara untuk memahami apa yang pasangan mau. Bersama-sama menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Pasangan yang komunikasinya baik akan lebih jarang bertengkar.

Jika kamu merasa tidak puas dengan respon pasanganmu ketika sedang bertengkar, ini saat yang tepat untuk membicarakannya. Tentunya hal ini akan membuat hubunganmu langgeng hingga seterusnya.

Menurut Beauty, apa penting untuk berdebat?