Menu

Menstruasi Dianggap Darah Kotor, Benar Gak Sih? Cari Jawabannya di 4 Mitos Tentang Menstruasi Ini

13 Maret 2020 21:50 WIB
Menstruasi Dianggap Darah Kotor, Benar Gak Sih? Cari Jawabannya di 4 Mitos Tentang Menstruasi Ini

Ilustrasi Menstruasi. (pinterest/cosmopolitan)

HerStory, Jakarta —

Sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan, Indonesia masih jadi salah satu tempat yang memiliki mitos paling banyak. Kebudayaan di Indonesia segala hal dikaitkan dengan mitos. Mulai dari masalah jodoh, pekerjaan hingga ada mitos mengenai menstruasi. Tapi kenyataannya enggak semua mitos yang beredar jadi kenyataan lho.

Beauty, kamu pasti pernah dengar kan bahwa darah yang keluar saat menstruasi adalah darah kotor? Sebenarnya hal itu mitos atau fakta ya? Penasaran jawabannya? Simak artikel berikut ini ya untuk mengetahui mitos-mitos yang terjadi saat wanita sedang haid!

Mitos 1: Siklus Menstruasi Selalu Sama Setiap Bulan

Hal pertama yang penting untuk dipahami bahwa siklus menstruasi wanita enggak akan sama setiap periodenya. Waktu ketika seorang wanita mengalami pendarahan biasanya dikenal sebagai menstruasi, tetapi siklus haidnya berbeda setiap wanita.

Baca Juga: Kalau Lagi PMS Jangan Pakai Baju Warna Merah! Kenapa Ya?

Meskipun beredar luas bahwa siklus menstruasi wanita berlangsung selama 28 hari, nyatanya itu hanya angka rata-rata. Beberapa siklus wanita ada yang menstruasinya jauh lebih lama, dari 29 hingga 35 hari. Sementara banyak juga yang memiliki periode siklus menstruasi lebih pendek. P

eriode menstruasi ternyata dipengaruhi oleh fluktuasi berat badan, emosi, dan obat-obatan. Setiap individu memiliki keunikannya masing-masing dalam menjalani masa menstruasi

Mitos 2: Kram Perut Dirasakan Secara Umum Oleh Wanita

Rasa sakit yang dirasakan selama masa menstruasi adalah perasaan yang nyata. Beberapa wanita bahkan sampai harus berhenti bekerja dan meringkuk di tempat tidur seharian berharap kram yang berada dalam tubuh mereka akan mereda. Kondisi ini bahkan memiliki nama medis: dismenore. Artinya, pernyataan di atas merupakan hoaks karena setiap wanita akan mengalami gejala menstruasi yang berbeda.

Faktanya, sekitar 20 persen wanita berdasarkan sumber terpercaya memiliki dismenore yang cukup parah untuk mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan manusia untuk berkonsentrasi, membuat jadi lebih cemas, dan dapat membuat manusia benar-benar bad mood. 

Mitos 3: Tidak apa-apa untuk mengabaikan perasaan kita ketika kita sedang haid

Ada perubahan fisik yang sangat nyata dalam tubuh wanita selama waktu mensturasi. Pada hari-hari menjelang menstruasi, kadar estrogennya anjlok, sementara tingkat progesteronnya meningkat tajam yang menyebabkan wanita sedang menstruasi jadi lebih sensitif.

Baca Juga: Kalau Lagi PMS Jangan Pakai Baju Warna Merah! Kenapa Ya?

Estrogen dikaitkan dengan serotonin, "hormon bahagia," dan progesteron terkait dengan bagian otak yang menyebabkan rasa takut, cemas, dan depresi. Efek hormon pada suasana hati rumit, dan sementara progesteron dapat menekan beberapa emosi, ia memiliki efek penyeimbang suasana hati.

Mitos 4: Darah haid adalah darah kotor

Menstruasi merupakan salah satu cara untuk keluarnya darah dari dalam vagina. Ketika keluar darah, bukan berarti bahwa darah haid ditolak oleh cairan tubuh atau cara tubuh membuang racun.  Darah menstruasi sangat berbeda dari darah yang bergerak terus menerus melalui pembuluh darah.

Baca Juga: Kurangnya Hormon Estrogen Saat Menstruasi Picu Sakit Kepala Tak Tertahankan

Baca Juga: Kurangnya Hormon Estrogen Saat Menstruasi Bisa Picu Sakit Kepala Tak Tertahankan Lho Moms, Waspada Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Oleh: Nada Saffana