Ilustrasi sepasang suami istri. (Pinterest/Edited By HerStory)
Cara ini juga biasa digunakan buat orang yang ingin lari dari tanggung jawab dan enggak mau mengakui kesalahannya. Dengan menghilang dan kembali lagi, ia akan berpikir masalah akan reda dengan sendirinya. Silent treatment juga bisa dipakai sebagai boomerang untuk membalikkan kesalahan yang dulu pernah dilakukan dan Beauty pantas untuk menerimanya. Ternyata cara ini sangat rentan disalahgunakan ya.
Akibat dari silent treatment ini juga enggak main-main lho. Kita akan ngerasa hubungan udah toxic dan bikin kita merasa enggak dicintai, enggak penting, dan enggak dihargai. Kita juga akan merasa kebingungan dan enggak tahu harus bersikap seperti apa. Kalau terjadi secara terus menerus, silent treatment bisa mengganggu kesehatan mental lho. Cara ini ternyata juga bisa bikin seseorang mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
Karena itu, kalau Beauty sudah merasa pasangan sering melakukan silent treatment, Beauty bisa mengkomunikasikannya dulu. Ajak dia berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan komunikasi yang baik. Beauty dan pasangan juga bisa berusaha saling terbuka tentang perasaan dan belajar menyampaikannya dengan baik. Emosi negatif enggak baik kalau dipendam terus menerus. Tapi, kalau Beauty udah melakukannya dan enggak berhasil, jangan ragu untuk mengambil konseling kepada psikolog.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.