ilustrasi wanita menderita miom saat hamil (Freepik/yanalya)
Wanita yang lahir dari ibu atau memiliki saudara perempuan yang memiliki miom, tiga kali lipat lebih berisiko terkena miom dibandingkan wanita yang tidak berasal dari keluarga penderita miom.
Fibroid jarang dialami perempuan yang baru pubertas. Masalah kesehatan ini lebih sering dirasakan wanita berusia 30 tahunan atau 40 tahunan sampai menopause. Setelah menopause, biasanya miom sembuh sendiri.
Perlu kamu ketahui, Beauty, wanita yang kegemukan berisiko dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi terkena miom daripada wanita dengan berat badan ideal.
Pasalnya, kegemukan bisa membuat hormon tak seimbang. Pola makan tidak sehat Kebiasaan makan yang tidak sehat juga bisa jadi salah satu faktor penyebab miom.
Lalu, pola makan tak sehat ini bisa karena makan daging merah (sapi, kambing, babi) berlebihan, daging olahan (burger, sosis, kornet), makanan cepat saji, atau berpengawet. Wanita yang rajin makan sayuran hijau lebih jarang atau berisiko lebih rendah terkena miom.
Dilansir dari MayoClinic, di beberapa kasus miom disebabkan haid pertama terlalu awal atau pubertas dini serta kekurangan vitamin D.
Dari penjabaran di atas, beberapa faktor penyebab miom tak bisa dikendalikan. Namun, bisa meminimalkan risikonya dengan menjaga berat badan ideal dan menjalankan pola makan sehat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.