Ibnu Jamil. (Instagram/@ibnujamilo)
Selain itu, ia menyarankan untuk gak memaksakan diri saat berolahraga. Bagi Ibu Jamil sangat penting untuk memantau detak jantung dan kemampuan untuk berolahraga.
Gak melulu harus pakai alat pendeteksi detak jantung, kamu bisa mengukur kemampuan olahraga lewat pernapasan. Jangan paksakan diri untuk terus berolahraga saat kamu sulit untuk bernapas.
Selain itu, cara lain untuk mengetahuinya adalah memerhatikan cara berbicara. Jika ucapanmu putus-putus dan gak jelas maka jangan paksakan untuk terus berolahraga.
“Latihannya harus sesuai kemampuan dan kapasitas. Pemula jangan sampai lari sampe ngos-ngosan. Kalau ngomong artikulasi masih jelas, berarti masih oke,” ungkapnya.
Kamu bisa menyiasatinya rasa lelah dengan mengambil jeda berolahraga. Saat berlari, kamu bisa mengubah ritme lebih lambat atau berjalan kecil agar tubuh bisa menstabilkan kondisi dan kamu kembali bernapas normal, Beauty.
“Kalau udah ngos-ngosan berarti kecepatan (larinya), jadi harus dilambatin sedikit," tandasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.