Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan JMFW 2024 dengan menggelar Road to JMFW yang akan berlangsung mulai Maret hingga September 2023. (Dok. Istimewa/Kemenparekraf)
"Di tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS, dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujar Sandiaga.
Pada rangkaian kegiatan Road to JMFW, Kemenparekraf turut berperan dalam seminar dan kurasi di empat kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok, dan Padang.
Selain itu, Kemenparefraf juga berperan dalam pelaksanaan inkubasi fesyen muslim di kota Bandung yang bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).
"Kemenparekraf berkontribusi dalam hal penyelenggaraan roadshow, seminar dan kurasi, serta inkubasi di dua kota yaitu di Bandung dan Lombok. Jadi kita membantu seminar dan kurasi, serta inkubasi untuk peserta yang nantinya akan dihadirkan di JMFW 2024 pada bulan Oktober 2023," ungkap Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M. Neil El Himam.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, mengatakan bahwa potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi.
"Gak hanya dari baju muslim, tapi juga termasuk alas kaki, perhiasan, dan kosmetik yang disatukan dalam satu ekosistem di JMFW," tuturnya.
Ia mengungkapkan, untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS.
"Belum dari alas kaki, perhiasan, dan kosmetik. Karenanya dengan target (nilai ekspor ekonomi kreatif) yang disampaikan, Insya Allah bisa tercapai," pungkas Didi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.