Menu

Mengenal 10 Sosok Sociopreneurs Masa Depan, Pemenang ‘Every U Does Good Heroes 2022’ Lengkap dengan Program Unggulannya

29 Maret 2023 07:55 WIB
Mengenal 10 Sosok Sociopreneurs Masa Depan, Pemenang ‘Every U Does Good Heroes 2022’ Lengkap dengan Program Unggulannya

Para Pemenang ‘Every U Does Good Heroes 2022’ (Noorma/HerStory)

C. PILAR “BERKONTRIBUSI PADA MASYARAKAT YANG LEBIH ADIL DAN INKLUSIF”

1. Tito Tri Kadafi – Bastra ID

Cilegon terdata sebagai kota paling intoleran nomor 3 di Indonesia (Setara Institute). Kondisi ini berpotensi bisa menjadi semakin keruh akibat pemerolehan informasi masyarakat yang tak kredibel dan komprehensif.

Tito percaya bahwa dengan meningkatkan keterampilan berbahasa dan sosio-emosional secara optimal, anak muda di sekolah bukan sekadar belajar, tetapi juga bertumbuh ke arah pemikiran yang lebih toleran, adaptif, dan asertif.

Mengusung #BahasaUntukPerubahan, Bastra ID ingin membentuk pelajar Provinsi Banten untuk menjadi negosiator ulung terhadap isu keberagaman melalui Kartu Berembug: media permainan kartu yang mengajarkan tentang negosiasi kepada siswa SMP dan SMA; serta kelas ‘Remaja Belajar Menulis Konten’ yang mengusung tema penulisan tentang keberagaman, yang telah memasuki edisi ke-6.

2. Robinson Sinurat – Yayasan Mimpi Besar Indonesia

Robinson ingin melihat Indonesia yang lebih menghargai perbedaan, toleran, saling menghargai, dan saling membantu terlepas latar belakang mereka. Salah satu program yang ia gagas adalah ‘Dialogue in Diversity’ yang akan dijalankan di Makassar sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi terendah di Indonesia.

Program ini berupaya mempromosikan nilai-nilai toleransi dan keberagaman melalui berbagai platform, sambil memberdayakan pemuda lokal sebagai penggerak perdamaian. Bentuk kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah kampanye sosial, lokakarya, seminar interaktif dan dialog antar agama.

3. Muhammad Sofwan Maulana Shaleh – Infiartt Learning Class

Gerakan ini timbul dari keresahan Sofwan (sebagai penyandang disabilitas netra) terhadap teman-teman netra yang sebenarnya bisa jauh lebih produktif. Apalagi di tengah perkembangan teknologi yang harusnya dapat memudahkan disabilitas netra dalam beraktivitas.

Namun faktanya, literasi teknologi pada disabilitas netra masih sangat rendah karena penyebaran pengetahuan yang belum merata. Untuk itu, gerakan ini ingin meningkatkan literasi teknologi bagi disabilitas netra dengan membangun platform pembelajaran online terstruktur berupa E-Learning yang mana materinya dirancang agar mudah diakses oleh teman-teman disabilitas netra.

4. Jacqueline Kezia – AAC Berkata

Anak-anak autistik membutuhkan cara berkomunikasi yang berbeda dari orang pada umumnya. Karena kesulitan untuk mengekspresikan keinginan mereka, sering terjadi kesalahpahaman pesan antara mereka dengan lingkungannya.

Jacqueline tergerak untuk memberikan solusi melalui AAC Berkata: aplikasi yang memanfaatkan gambar dan audio untuk membantu teman-teman autistik dengan kemampuan verbal yang minim agar dapat berkomunikasi dengan baik, memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan teman neurotypical-nya, hingga akhirnya meningkatkan kualitas kehidupan sosial mereka.

Nah Beauty, semoga kiprah ke-10 heroes di atas menginspirasimu, ya!

Baca Juga: Produk Clear Terbaru Mengandung Niacinamide dengan 10x Super Vitamin, dr Farhan Spill Manfaatnya untuk Kulit Kepala dan Rambut

Baca Juga: Mengenal U-Refill dari Unilever, Sistem Isi Ulang Produk Tanpa Menggunakan Kemasan, Harganya Lebih Murah Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: