Tahu Berontak (Instagram/@luis_widarto)
Makanan yang diproses secara digoreng cenderung untuk memiliki nilai kalori dan lemak yang tinggi. Ini dikarenakan makanan yang mengandung lemak secara umum memang memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dari makanan lainnya.
Ketika makanan digoreng, maka makanan tersebut akan kehilangan kadar air yang terkandung di dalamnya dan menyerap lemak berlebih, menyebabkan makanan tersebut akan memiliki kadar lemak yang tinggi.
Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0.13 gram lemak, sedangkan pada 100 gram kentang yang digoreng akan mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak. Ini merupakan sebuah peningkatan yang cukup tinggi dalam makanan.
Makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi akan menyebabkan kamu kesulitan untuk menjaga berat badan dan berisiko untuk obesitas.
Makanan yang diproses dengan digoreng akan memiliki risiko untuk menghasilkan zat akrilamida, yang diketahui merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng.
Zat tersebut merupakan reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine, yang terbentuk di dalam beberapa makanan seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses di suhu tinggi, seperti digoreng.
Karena kadar kalori dan lemak yang tinggi, gorengan juga menyebabkan risiko penyakit yang lebih besar. Beberapa penyakit berbahaya dapat ditimbulkan dari konsumsi gorengan berlebih.
So Beauty, mulai besok tolong hindari makan gorengan yang berlebih saat berbuka puasa, ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.