Ilustrasi puasa (Pexels/edited by HerStory)
Proses autofagi juga dapat meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat sesuatu, menentukan keputusan, hingga memproses informasi. Secara tidak langsung dengan adanya proses autofagi saat puasa maka mental pun akan terjaga.
Studi The Journal of Nutrition, Health, & Aging menyebut jika puasa intermiten dapat memperbaiki kesehatan mental. Caranya dengan mengontrol ketegangan, kemarahan, dan gangguan mood lainnya. Hubungan tersebut berasal dari asupan kalori yang terjaga selama intermittent fasting.
Itulah tiga manfaat puasa untuk kesehatan mental. Semoga mencoba Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.