1. Trial and error

Hal yang pertama yang dilakukan oleh pemilik kanal @LulaMyra itu mengaku bahwa kreator harus mencoba atau melakukan trial and error. Hal ini dilakukan untuk mengetahui market channelnya ada di mana.

Dengan begitu, kamu akan mengenal audiens yang cocok dengan konten yang ingin kamu sampaikan, Beauty. Jadi, jangan menyerah untuk melakukan uji coba berkali-kali, ya.

2. Jadi pendengar yang baik

Seorang kreator tentunya meberikan menyajikan konten terbaik untuk para audiens. Sebaiknya jalin hubungan timbal-balik di mana kamu juga harus mendengar apa yang audiens inginkan.

“Lihat dari komen subscriber mereka sukanya apa,” ungkap Myra.

Dengan begitu, kamu bisa mengembangkan konten lebih baik dan cocok untuk audiens. Masukan dari audiens sangat berharga untuk perkembangan kanal kamu, lho.

3. Capture your market 

Kamu juga harus mencari market yang tepat sasaran, Beauty. Lula dan Myra menjelaskan bahwa pasar incaran akan datang dari cara kamu menyajikan konten.

Misal seperti yang mereka lakukan adalah me-review produk. Dari konten tersebut akan tercipta market baru bagi orang yang memiliki pertimbangan apakah harus membeli sebuah produk atau enggak.

4. No bias and truthful

Sebagai kreator, Lula dan Myra memegang teguh prinsip untuk selalu jujur dan gak bias saat mengulas sebuah produk. Mereka selalu berkata jujur sesuai dengan apa yang dirasakan.

Dengan begitu, penonton dapat memberikan penilaian sesuai dengan apa yang mereka saksikan lewat konten Lula dan Myra. Pernyataan dua kreator ini juga menjadi kredibel dan dipercaya audiens.

5. Respectful ke brand

Kerja sama juga merupakan kunci yang penting untuk mengembangkan sebuah kanal. Oleh karena itu, Lula dan Myra selalu bersikap saling menghormati dengan brand.

Saat membuat konten mereka akan menjelaskan bahwa produk bersama brand, mereka mencantumkan keterangan bahwa itu merupakan sebuah kerja sama. Meski begitu, review yang diberikan 100 persen sesuai dengan pendapat mereka, Beauty!

Baca Juga: Heboh Youtuber Korea Selatan Daud Kim yang Kumpulkan Donasi untuk Bangun Masjid, Bagaimana Kebenarannya?