Kolase foto Ida Dayak. (Instagram/Edited by HerStory)
Selama pengobatan tersebut dilakukan dengan upaya untuk penyembuhan berdasarkan keahlian, maka hal tersebut boleh dilakukan. Namun, jika dikaitkan dengan keyakinan tertentu maka dalam Islam itu dilarang.
"Misalnya ada orang dengan cara pengobatan, lalu orang tersebut dengan keyakinannya minta pada yang diyakini untuk menyembuhkannya, maka Anda gak boleh datang. Karena bisa saja istidraj, kemudian seorang datang sembuh, tambah bahaya. Kenapa? Sejak itu akan berubah keimanannya," tegasnya.
"Padahal itu ujian dari Allah disembuhkan, yang menyembuhkan Allah, tapi kenapa? Diuji, ujian berat bagi kita. Berangkat ke orang yang suka ngobati, tapi menghubungkan dengan keyakinannya, lalu disampaikan pada pasien, pasiennya sembuh, pasiennya bisa berubah iman. Ini bahayanya," sambungnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa pengobatan ke dokter ataupun secara tradisional itu sah-sah saja. Namun, jangan sampai memohon kesembuhan selain kepada Allah.
"Maka kalau kita pergi ke dokter semacam itu maka sah-sah saja, tukang pijat dan sebagainya atau istilahnya di Jawa sangkal putung, sah-sah saja kalo itu keahlian dan tidak menghubungkan dengan iman," jelasnya.
"Tapi kalau sudah 'saya akan minta kepada Tuhan saya namanya pohon pisang, semoga engkau sembuh.' Gak boleh kita datang. Sembuh betulan, besoknya kita beriman pada pohon pisang. Terlepas dari bener tidaknya berita itu, rambu-rambu dalam berobat semacam itu," pungkas Buya Yahya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.