Ilustrasi salat berjamaah. (Freepik/Edited by HerStory)
Pada 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW menghidupkan setiap malam untuk beribadah, baik salat, dzikir, dan lainnya.
Sebagaimana yang disampaikan Aisyah RA:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
I’tikaf memiliki arti berdiam diri di masjid untuk beribadah agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain berdzikir, membaca Al-Quran, salat sunah, bershalawat, beristighfar, dan lainnya.
Sejatinya, i’tikaf dapat dilakukan setiap waktu tetapi lebih dianjurkan saat memasuki 10 hari terakhir Ramadan. Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag), Abdullah bin Umar RA mengatakan:
“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan adalah perbanyak sedekah. Selain berbagi kebahagiaan kepada orang yang membutuhkan, sedekah juga sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 16:
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Tuhannya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan."
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.