Ilustrasi melatih anak puasa. (Shutterstock/edited by HerStory)
Gak cuma itu, beberapa penelitian telah menyelidiki manfaat kognitif puasa pada manusia.
Dalam studi di National Institute on Aging, orang-orang yang berisiko mengalami gangguan kognitif karena usia dan berat badan mereka secara acak dianjurkan untuk puasa.
Nah, saat tidak puasa, tubuh menerima banyak asupan kalori dari makanan. Hal ini menyebabkan tubuh tak memiliki kesempatan menghabiskan glikogen atau glukosa yang disimpan di hati sehingga bahan kimia asam digunakan otak sebagai energi disebut keton gak diproduksi.
Setiap kali makan, glukosa disimpan di hati membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 12 jam untuk dicerna tubuh.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.