2. Nilon

Nilon merupakan jenis polimer sintetis yang terbuat dari bahan baku minyak bumi atau bahan baku biobase, seperti jagung maupun tebu. 

Umumnya, tas berbahan nilon memiliki massa yang sangat ringan dan mudah dibawa. Material nilon juga biasanya tahan air dan cepat kering. 

Sama seperti kanvas, material nilon juga kuat dan tahan lama, sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama. 

Tas jenis ini juga sangat mudah dibersihkan dan dirawat. Pembersihan tas nilon bisa menggunakan kain microfiber yang dibasahi dengan air hangat dan sabun yang gak bersifat korosif. 

3. Kulit

Tas dengan material kulit umumnya terbuat dari kulit hewan seperti sapi, kambing, domba, buaya, dan lain-lain. Tas kulit dapat bertahan selama bertahun-tahun jika dirawat dengan baik. 

Seiring bertambahnya usia tas, kulit biasanya akan semakin indah karena mengalami proses patina atau perubahan warna dan tekstur ketika terkena sinar matahari. 

Perawatan sehari-hari tas kulit cukup menggunakan leather lotion yang tepat dan usapkan dengan kain microfiber untuk membersihkan permukaan dari kotoran dan noda.

4. Rafia

Berbeda dengan rotan yang materialnya diambil dari serat batang, tas rafia diproduksi dari serat yang berasal dari daun palem. Dikarenakan material rafia yang umumnya ringan, membuat tas jenis ini mudah dijinjing. 

Rafia juga merupakan material yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan terurai secara alami. 

Berbicara mengenai perawatan, hindari tas dari air. Segera keringkan tas dengan kain lembut jika terkena air dan biarkan secara alami.

Nah, itulah perbedaan material tas yang sering digunakan. Semoga bermanfaat!